Supplemental Nursing System (SNS)

 

Supplemental Nursing System (SNS) adalah media susu yang umumnya digunakan untuk proses relaktasi.

 

Terdiri dari wadah berisi susu tambahan yang dijepit atau digantung, dan dengan selang tambahan yang dilekatkan menuju samping puting Mom. Aliran ASI yang terkontrol dan konsisten akan dikeluarkan saat bayi menghisap payudara.

 

What to Expect menjelaskan, metode ini digunakan untuk menstimulasi payudara melalui hisapan bayi sehingga proses menyusui berhasil.

 

Wadah SNS umumnya dapat diisi oleh ASI perah maupun susu formula, tergantung dari rekomendasi yang diberikan atas kondisi dan situasi Mom dan bayi yang melalui proses relaktasi.

 

Beberapa Mom, membutuhkan bantuan untuk memulai atau membangun kembali hubungan saat menyusui.

 

SNS merupakan media tambahan yang dapat membantu mewujudkannya. Dengan mengisap payudara dan minum dari selang pada saat yang bersamaan, bayi memperoleh nutrisi yang dibutuhkannya sambil merangsang payudara dan melatih keterampilan mengisap.

 

Siapa yang membutuhkan SNS? 

 

SNS dapat digunakan ketika dibutuhkan pada suatu kondisi pada Mom dan bayi, atau ketika bayi kesulitan melakukan pelemahan dengan baik pada payudara atau membutuhkan suplementasi.

 

Alasan penggunaannya bisa karena faktor yang berhubungan dengan Mom atau faktor yang berhubungan dengan bayi atau mungkin dapat dikarenakan keduanya.

 

Faktor Terkait Mom Meliputi:

 

– Pernah menjalani operasi payudara, dan produksi ASI rendah

– Perlu melengkapi dengan susu formula karena suplai ASI rendah atau alasan lainnya

– Mom adopsi yang ingin menyusui dan perlu membangun atau relaktasi merangsang produksi ASI

 

Faktor Terkait Bayi Meliputi:

 

– Kelahiran prematur

– Berat badan bayi tidak bertambah dengan baik atau sangat mengantuk saat menyusu

– Mengalami masalah saat menghisap

– Memiliki masalah medis seperti, down sindrom, bibir atau langit-langit sumbing, atau gangguan neurologis

– Mengalami bingung puting karena pemberian botol, namun orangtua ingin agar bayi kembali menyusui ke payudara

 

 

Finger Feeding 

 

Tidak hanya pada payudara, SNS juga dapat digunakan sebagai media finger feeding. Cara ini merupakan alternatif untuk memperkuat teknik menyusui.

 

Finger feeding merupakan cara memberikan ASI perah kepada bayi tanpa menggunakan dot botol.

 

Cara ini dianggap alternatif media ASIP selain dot, karena beberapa bayi mungkin lebih suka dot dan menolak payudara. Pemberian makan jari menggunakan botol dengan tabung tipis daripada dot.

 

Bayi harus menjaga lidahnya ke bawah dan ke depan di dalam mulutnya untuk menutupi gusinya. Bayi menggunakan mulut yang terbuka lebar di jari untuk membuat kait yang dalam, menggunakan jari terbesar.

 

Namun, ahli mengingatkan bahwa fokus utama menyusui adalah stimulasi payudara dan hisapan bayi. Finger feeding dapat menghambatnya.

 

Tipe SNS 

 

Laman WebMD menjelaskan adanya beberapa tipe SNS yang dapat digunakan oleh Mom. Yaitu:

 

– Homemade SNS

Yaitu SNS buatan sendiri, dengane menggunakan botol bayi biasa dengan dot karet dan selang makanan nasogastrik bayi.

 

– SNS kantong sekali pakai

SNS ini menggunakan kantong sekali pakai steril yang menampung ASI atau suplemen.

 

Kantongnya kecil dan digantung dengan tali di leher Mom. Tabung kecil dan tipis mengalir dari bagian atas tas ke mulut bayi. ASI hanya mengalir saat bayi dilekatkan ke selang dan payudara, untuk membantu mengatasi masalah menyusui.

 

Kantong suplemen berukuran kecil, sehingga mudah dibawa saat bepergian dan Mom perlu menyusui di luar rumah.

 

– SNS botol

 

Menggunakan dua botol, yang masing-masing dengan tabung terpasang. Biasanya ada lebar tabung yang berbeda untuk dipilih.

 

Baik botol maupun tabung dapat dibersihkan, menjadikannya pilihan yang lebih ramah lingkungan. Terdapat fitur klem untuk menghentikan ASI mengalir atau membuka klem untuk menyusui bayi.

 

Sehingga Mom dengan mudah dapat menyesuaikan lebar tabung untuk menyesuaikan suplai dengan kebutuhan bayi.

 

Manfaat SNS 

SNS memiliki banyak manfaat. Salah satunya yaitu membantu meningkatkan suplai ASI, membantu Mom mendapatkan rangsangan ASI pada bayi, mempererat bonding, meningkatkan kesempatan menyusu pada payudara, SNS memfasilitasi ikatan dan kontak skin to skin untuk menenangkan serta menghibur bayi.

 

Juga meningkatkan pasokan ASI, merangsang payudara melalui pengisapan yang berkelanjutan. Dan mendukung perkembangan mulut, keterampilan mengisap, serta perkembangan orofacial pada bayi.

 

 

Cara menggunakannya: 

 

– Pastikan Mom telah mencuci tangan dengan sabun dan air sampai bersih.

– Tuang susu formula atau ASI yang sudah dipompa ke dalam wadah dan tutup rapat.

– Pastikan tabung diulirkan melalui klem dan benar-benar tertutup.

– Balikkan sistem perawatan tambahan dan tekan sekali. Ini membantu untuk mempersiapkan sehingga susu akan mulai mengalir begitu membuka tabung.

– Letakkan botol di leher atau kaitkan di pakaian dekat leher.

– Gunakan selotip kertas untuk menempelkan selang (atau selang, jika alat bantu menyusui ada dua) ke payudara.

– Tabung harus mencapai ujung puting dan mungkin perlu sedikit melewatinya tergantung pada SNS yang di gunakan.

– Ambil posisi menyusui yang nyaman,  dan bantu bayi melakukan pelekatan pada payudara.

– Keluarkan aliran susu yang dipompa atau susu formula dari botol dengan mengangkat selang keluar dari klem agar bayi dapat menyusui.

 

Selamat mencoba.

 

Nyanya :

Foto : WebMD, Breastfeeding Support, Medela

 

 

Peran Ayah Bantu Menyukseskan ASI Pada Ibu

 

 

Tahukah Dad, saat mendampingi Mom menyusui dapat meningkatkan kesuksesan ASI lebih lama? Dad mendampingi Mom menyusui dengan kasih sayang, merupakan faktor terpenting Mom menyusui lebih percaya diri.

 

Tidak hanya pada Mom, Dad yang sering menemani Mom menyusui ternyata memiliki dampak positif pada bayi. Terutama perkembangan emosi, keterikatan, kenyamanan, sosial dan lainnya.

 

Penelitian menunjukkan bahwa ketika seorang Mom mendapat dukungan dan dorongan dari pasangannya, kemungkinan besar dia akan berhasil dalam menyusui dan menyusui untuk jangka waktu yang lebih lama.

 

Memiliki dukungan membuatnya lebih mudah untuk bertahan bahkan ketika dia kelelahan. Plus, dukungan sangat berharga untuk melewati masalah menyusui yang sulit atau menyakitkan.

 

Shahla Meedya, Kathleen Fahy dan AshleyKable, menulis dalam jurnal mereka, “Niat menyusui, efikasi diri dan dukungan telah dilaporkan sebagai faktor penting yang dapat dimodifikasi yang mempengaruhi durasi menyusui.”

 

Mereka juga menambahkan, perempuan memiliki pengalaman menyusui yang positif dan berkepanjangan ketika mereka memiliki keinginan yang kuat, untuk menyusui dalam jangka waktu yang lebih lama. Ketika mereka percaya diri dengan kemampuannya untuk menyusui dan didukung dengan baik oleh keluarga mereka, proses keberhasilan menyusui akan meningkat.

 

Lembaga WIC Breastfeeding, menulis “Menyusui adalah masalah keluarga, dan Dad merupakan bagian tim paling penting di dalamnya”. Saat memutuskan untuk melakukan menyusui, diperlukan pembelajaran, kesabaran dan kerjasama yang baik.

 

Masalah Yang Dihadapi Dad Pada Proses Menyusui 

 

Family Education menjelaskan, banyak Dad khawatir ASI menjauhkan keintiman Dad dengan bayi. Padahal, tidak. Karena bayi tetap membutuhkan dan dekat dengan figur Dad untuk perkembangan milestone yang lebih baik.

 

Para Dad keliru memahami menyusui hanya pada Mom dan bayi saja. Mereka hanya sebagai pendamping yang pasif dan netral. Umumnya merasakan pengaruh dan eksistensi diri terhadap ini kecil, sehingga pada Dad lebih sering terlihat cuek walau sebenarnya ingin terlibat jauh.

 

Keluhan umum dari Dad dari bayi yang disusui adalah mereka cenderung merasa dikucilkan dari keintiman pasangan menyusui. Tetapi Dad sebenarnya memiliki potensi luar biasa untuk memfasilitasi atau melemahkan keberhasilan menyusui. Memahami pentingnya peran mereka adalah langkah pertama dalam membekali Dad untuk membantu pasangan menyusui mereka.

 

Beberapa penelitian menemukan, dukungan Dad telah dibuktikan secara empiris memiliki pengaruh yang kuat pada keputusan Mom untuk memulai dan melanjutkan menyusui.

 

 

Pendampingan Dad, juga membantu meningkatkan suplai ASI, serta membantu Mom ketika melewati masa baby blues atau depresi setelah melahirkan terutama saat menyusui. Memberikan rasa nyaman, dapat mempercepat proses Let Down Reflex saat menyusui.

 

Inklusi Dad dalam program pendidikan menyusui telah terbukti menghasilkan hasil yang beragam dalam kaitannya dengan peningkatan durasi dan tingkat menyusui.  

 

Namun demikian, bukti yang berkembang jelas mengidentifikasi bahwa dukungan Dad memang memainkan peran penting dalam perasaan Mom didukung untuk menyusui

 

Penelitian lain menemukan, banyak Dad baru yang ikut kesulitan ketika mendampingi Mom menyusui. Para Dad merasa kurang informasi dan edukasi, sehingga kebingungan ketika terlibat.

 

Padahal Sherriff dan rekan, 2009, dalam jurnalnya kesigapan dan bantuan Dad sangat krusial. Seperti bergantian merawat saat Mom tidur, membuatkan makanan atau minuman, pujian dan kata-kata sayang, memberikan dampak positif bagi Mom

 

Penelitian menunjukkan bahwa Dad tertarik untuk menyusui dan ingin terlibat dan mendukung Mom.

 

Namun, Dad sering merasa tidak siap menghadapi tantangan yang dapat ditimbulkan oleh menyusui. Penelitian lain juga menjelaskan, mereka tidak yakin bagaimana membantu Mom.

 

Secara keseluruhan, para Dad melaporkan menginginkan lebih banyak informasi, dan dukungan sehingga mereka dapat terlibat secara proaktif dan efektif saat ini.

 

Tips Mendukung Mom Menyusui Yang Dapat Dad Lakukan

 

Dad, dapat melakukan berbagai cara untuk mendukung Mom menyusui. Seperti:

 

1. Ikut mempelajari ASI, misalnya ikut kelas parenting, kelas ASI, mengunjungi konselor laktasi sejak kehamilan terjadi.

2. Mensupport keputusaan Mom menyusui. Dengan memberikan dukungan penuh dan melindungi pilihan Mom.

3. Menemani saat Mommenyusui

4. Menyediakan waktu luang

5. Melindungi proses menyusui Mom dan bayi

6. Memberikan pertolongan saat dibutuhkan, menemani Mom ke konselor ASI

7. Mencurahkan kasih sayang dan memahami kebutuhan emosi Mom

8. Membantu posisi menyusui lebih nyaman, dan lainnya.

 

Tips Agar Lebih Dekat Dengan Bayi

 

Agar lebih dekat dengan bayi, Dads bisa melakukan berbagai aktivitas menyenangkan. Seperti membantu menggendong bayi, skin to skin, membantu merawat bayi, bermain dengan bayi, menggendong bayi saat di luar rumah dan lainnya. Dekat dengan bayi dapat meningkatkan hormon oksitosin. Hormon ini menciptakan rasa cinta, kasih sayang dan ikatan yang kuat.

 

(Nyanya)

Foto : The Indian Express, Istock

 

 

 

Kebutuhan Kalsium Ibu Menyusui

 

Tidak hanya saat hamil, kalsium sangat diperlukan untuk Mom yang menyusui.

 

Rata-rata Mom kehilangan 3-5% dari massa tulang mereka saat menyusui bayi. Secara alami, kalsium akan terus menjadi salah satu bahan baku yang diproduksi ASI dan menghasilkan susu yang kaya manfaat bagi bayi.

 

Karena kebutuhan bayi akan kalsium yang terus meningkat, menyebabkan sebagian besar kalsium yang dikonsumsi mengalir ke bayi (melalui ASI) daripada ke tulangnya sendiri. Dampaknya membuat Mom lebih lemah.

 

Selama menyusui, estrogen atau hormon yang dibutuhkan untuk perlindungan tulang juga berkurang. Meskipun demikian, National Institutes of Health, menjelaskan akan pulih dengan cepat setelah disapih.

 

Lalu bagaimana dengan Mom yang melakukan tendem nursing atau menyusui selama hamil?

 

Hilary Flower melakukan sebuah penelitian mengenai menyusui selama kehamilan dan setelahnya. Hilary menuangkan isi penelitianya dalam sebuah buku karyanya yang berjudul Adventures in Tandem Nursing: Breastfeeding During Pregnancy and Beyond. Hasil penelitian tersebut, menemukan tiga fakta unik dari refrensi penelitian Dr. Ann Prentice yaitu:

1. Pemulihan kepadatan mineral tulang terjadi sebelum penyapihan.

 

Pemulihan dimulai setelah pola makan bayi mulai dilengkapi dengan makanan atau cairan lain “fase menyusui parsial”. Pada usia 12 bulan Mom menyusui telah pulih sepenuhnya kepadatan mineral tulangnya.

2. Kepadatan mineral tulang meningkat selama kehamilan.

 

3. Mom yang melakukan menyusui tandem memiliki kebutuhan kalsium yang sama dengan Mom menyusui satu bayi.

 

Untuk menyeimbangkan kebutuhan nutrisi dan kalsium saat menyusui, sebaiknya mengkonsumsi 1.000 miligram kalsium setiap hari selama menyusui.

 

Kalsium sangat penting untuk tulang dan gigi. Terdapat 99% dari total kalsium dalam tubuh, ada di tulang dan gigi. Sehingga kekurangan mineral ini dalam tubuh menyebabkan osteoporosis, dan kadar kalsium selama menyusui harus tercukupi dengan baik.

 

Lalu apa dampaknya bagi bayi bila Mom kekurangan kalsium? Menurut blog Kelly Mom, penelitian menunjukkan bahwa bayi yang disusui ASI mendapatkan banyak kalsium, bahkan jika ibu tidak makan produk susu.

 

Vitamin D

 

Tubuh memerlukan asupan Vitamin D sama pentingnya dengan kalsium. Kebutuhan diperlukan, karena vitamin D yang membantu pembentukan tulang dan tubuh untuk menyerap kalsium.

 

Akan tetapi, situs U.S News Health melaporkan, ASI tidak menyediakan cukup vitamin D untuk bayi. Meskipun sinar matahari, aktivator vitamin D di kulit, merupakan cara yang efektif untuk mengakumulasi vitamin D, namun tidak aman untuk bayi. Oleh karena itu, bayi memerlukan suplemen vitamin D tambahan untuk kebutuhan tumbuh kembangnya.

 

Kekurangan vitamin D, dapat meningkatkan resiko rakhitis gizi. Yaitu pelunakan tulang, membuatnya rentan terhadap patah tulang dan kelainan bentuk tukang di kalangan anak-anak. American Academy of Pediatrics atau AAP, merekomendasikan kebutuhan vitamin D pada bayi dengan batas aman yaitu 400 IU per hari. Sedangkan balita di atas 12 bulan sebanyak 600 IU perhari.

 

 

Gejala Kekurangan Kalsium

 

Kekurangan kalsium dalam jangka panjang dapat menimbulkan masalah kesehatan, khususnya pada Mom yang sedang menyusui. Seperti:

 

1. Masalah otot 

Yang menyebabkan:

1. Nyeri otot, kram, dan kejang

2. Nyeri di paha dan lengan saat berjalan atau bergerak

3. Mati rasa dan kesemutan di tangan, lengan, kaki, dan tungkai, serta di sekitar mulut.

 

Pada kondisi yang ekstrim, dapat menimbulkan aritmia, kejang, bahkan kematian.

2. Kelelahan yang ekstrim 

 

Kekurangan Kalsium dapat menurunkan aktivitas akibat rasa lelah yang ekstrim. Mom yang sedang menyusui membutuhkan tenaga lebih untuk menunjang aktivitasnya menyusui dan merawat anak.

Kelelahan ini dapat membuat keadaan seperti:

1. pusing seperti ingin pingsan

2. Sakit kepala

3. Kabut otak (brain fog), atau kondisi dimana Mom mengalami kurang fokus, sering lupa, dan kebingungan.

 

3. Masalah kuku, rambut dan kulit 

Mungkin Mom tidak menyadari adanya perubahan pada kuku dan kulit, seperti sebelum hamil maupun menyusui.

Tanda masalah pada kuku dan kulit, merupakan salah satu gejala yang paling mudah terlihat ketika seseorang mengalami kekurangan kalsium.

1. Kulit kering

2. Kuku kering, patah, atau rapuh

3. Rambut kasar

4. Alopecia yang menyebabkan rambut rontok

5. Eksim atau peradangan kulit yang bisa menyebabkan gatal atau bercak kering

6. Psoriasis

 

4. Pengeroposan Tulang

Pengeroposan tulang dapat terjadi ketika Mom yang sedang menyusui jarang mengkonsumsi baik kalsium maupun vitamin D.

Kadar kalsium yang rendah dapat membuat tukang rapuh dan mudah cedera. Kekurangan Kalsium juga dapat membuat kepadatan tulang berkurang. Sehingga umum sekali meningkatkan resiko Osteoporosis dan Osteopenia.

 

5. Memperburuk PMS 

Tidak hanya itu, kekurangan kalsium ternyata dapat mempengaruhi gejala PMS yang dialami perempuan. Studi yang berbeda menunjukkan bahwa kekurangan kalsium selama fase luteal dari siklus menstruasi dapat memperburuk gejala PMS dengan menyebabkan depresi, halusinasi, dan kegelisahan.

 

Selain itu, perempuan yang memiliki pola makan kaya vitamin D dan kalsium memiliki risiko lebih rendah terkena PMS dibandingkan wanita lainnya.

 

6. Kerusakan Gigi

Kekurangan Kalsium dapat menyebabkan kerusakan Gigi. Gigi akan menjadi rapuh, dengan akar yang tidak kuat, dan gusi mudah teriritasi.

 

Keadaan ini tentunya menyebabkan gigi mudah patah, sakit gigi, maupun tercabut ketika kebutuhan kalsium tidak tercukupi.

 

Masalah gigi dapat menyebabkan masuknya bakteri dalam mulut kedalam aliran darah. Yang sangat membahayakan bagi Mom dan bayi terutama ketika Mom sedang hamil.

 

7. Masalah mental

 

Medical News Today, kekurangan kalsium dapat mempengaruhi masalah mental seseorang seperti depresi. Beberapa bukti menunjukkan bahwa kekurangan kalsium dapat dikaitkan dengan gangguan mood, termasuk depresi, meskipun untuk mengonfirmasi hal ini diperlukan penelitian lebih lanjut.

 

Sumber Kalsium

 

Sebelum mengonsumsi suplemen kalsium, bicarakan dengan dokter. Mengonsumsi terlalu banyak kalsium, suatu masalah yang disebut hiperkalsemia, dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, batu ginjal, dan masalah kesehatan serius lainnya.

 

Kalsium dapat ditemukan pada makanan sehat, mudah dan tidak mahal. Mom dapat mencoba pilihan makanan seperti:

 

1. Sayuran hijau tua

Brokoli, bayam, sawi, kangkung, lobak, bok choy, peterseli, mustard, dan lainnya

2. Produk kedelai seperti tahu, tempe, susu kedelai

3. kacang-kacangan

Buncis, edamame, dan lain-lain

4. kacang-kacangan dan biji-bijian

Biji wijen, biji bunga matahari, almond, hazelnut, kacang mete, selai kacang, tahini, kenari dan lainnya

5. Sayuran laut

Nori, kombu, wakame, agar-agar dan lain-lain

6. Seafood atau ikan laut

Udang, salmon dengan tulang, mackerel dengan tulang, sarden dengan tulang dan lainnya

7. Sereal kemasan

8. Produk diary

Perlu diingat bahwa banyak bayi yang sensitif terhadap protein susu sapi juga sensitif terhadap kedelai.

 

 

(Nyanya)

Foto : NHS

 

 

 

 

 

Lavie Lactation Series: Worth It or Not!

Produk Lavie menjadi perbincangan hangat di kalangan Ibu Menyusui di seluruh dunia. Produk ini menjadi salah satu esensial wajib yang paling direkomendasikan. Berbagai honest review para ibu menyusui menceritakan bukti produk ini dapat membantu mempermudah dan memperlancar masalah menyusui.

Apa saja manfaat dan keunggulannya? Simak ulasan berikut ini Moms!

Lavie Lactation Massager

Setiap Momen, pasti pernah mengalami rasa tidak nyaman saat menyusui akibat penyumbatan, bengkak, dan gejala lainnya. Rasa nyeri dan hambatan saat menyusui ini seringkali membuat Moms merasa menyerah atau bingung harus melakukan apa. Tapi, kini tidak perlu khawatir lagi.

Pengalaman dan hambatan menyusui yang menimbulkan rasa nyeri atau tidak nyaman karena penyumbatan, menjadi inspirasi LaVie Lactation Massager di buat. Produk ini membantu meningkatkan aliran ASI, meningkatkan suplai ASI, mengurangi pembengkakan, melunakan payudara sehingga lebih nyaman saat pelekatan dan meredakan saluran ASI yang tersumbat.

Selain fungsinya pada menyusui langsung, Lavie Lactation Massager, juga membantu para ibu Pumping yang mengalami kendala setiap memompa ASIP. Dengan nyaman, Lavie Lactation Massager, mempercepat let down reflex, meningkatkan hasil output saat pompa, mempermudah pengosongan lebih cepat, dan menjadikan pengalaman pumping lebih efektif dan bernilai.

Lavie Lactation Massager di design sempurna dan elegan, dengan bahan silikon yang aman, medical grade. Bentuknya compact, dengan design minimalis nan cantik. Lavie menjadi sabahat Ibu menyusui, yang wajib ada di dalam tas di manapun Moms berada.

 

 

Spesifikasi lain yang dapat menjadi pertimbangan memiliki Lavie Lactation Massager, adalah produk ini minim suara dan tidak bising saat digunakan.

Dengan daya baterai yang dapat mom isi dengan USB charger kapan saja. Bentuknya unik dan nyaman dalam genggaman, produk inipun memiliki beberapa vibrasi beragam yang dapat Mom coba.

 

Lavie Warming Lactation Pads

Berbeda dengan Lavie Lactation Massager, Lavie Warming Lactation Pads, merupakan produk yang dibuat lebih praktis pada ibu menyusui.

Produk ini didesain ramping, dengan lekukan yang sesuai dengan payudara ibu, sehingga dapat Mom sisipkan pada bra saat menyusui maupun pumping.

Lavie Warming Lactation Massager merupakan alat ekspresi ASI pertama, yang menggabungkan suhu hangat dan vibrasi terus menerus. Sehingga dapat meningkatkan aliran ASI, menghilangkan rasa sakit dan menghemat waktu menyusui lebih efektif.

Fitur produk ini dianggap para Ibu lebih lengkap dan mudah. Dengan keunggulan dapat mengurangi penyumbatan atau clogged ducts, mempercepat durasi pumping, mengosongkan payudara lebih efektif serta mempermudah aliran dan let down reflex. 

Selain itu, bentuknya yang didesign modern dan cantik, sesuai digunakan pada tipe dan ukuran bra, bentuk payudara dan posisi yang nyaman.

Terdapat fitur dual mode hangat, dan fitur lain yang dapat Mom pilih sesuai kebutuhan. Termasuk dua mode hangat, menggunakan dengan vibrasi ataupun tidak, atau dengan vibrasi tanpa suhu hangat.

Sehingga produk ini bekerja lebih efektif dengan memberikan getaran dan suhu hangat secara intensif. Pijatan laktasi yang hangat membantu meningkatkan aliran ASI, sehingga proses menyusui lebih cepat dan lancar.

Bantalan Pijat Lavie Warming Lactation Massager Pads, membantu mengosongkan payudara lebih mudah, membantu over suplai, saluran tersumbat, mastitis, pembengkakan dan let down reflex. 

Suhu hangat yang stabil ternyata dapat membantu masalah payudara saat menyusui. Beberapa ibu mengklaim, Lavie Warming Lactation Massager Pads, mengurangi nyeri, penyumbatan, kemerahan payudara, nyeri yang menekan, dan masalah payudara lainnya.

Sebuah review, yang dikutip dari situs Amazon, menulis produk Lavie Warming Lactation Pads, membantu proses dan melancarkan ASI pada awal menyusui lebih mudah, pada New Mom.

Bahan produk ini menggunakan silikon medical grade yang aman dan lembut. Serta dilengkapi USB dan pouch cantik untuk memudahkannya lebih mobile.

 

 

Lavie Lactation Roller 

Selain dua pilihan diatas, terdapat produk esensial menyusui lain, yang dapat Mom pertimbangkan. Yaitu, Lavie Lactation Massage Roller. 

Lavie Lactation Massage Roller, dengan maksimal dapat memberikan stimulasi dan tekanan yang efektif saat memijat payudara. Mom tidak perlu khawatir atau malas memijat lagi. Dengan produk ini, Mom tidak akan merasa lelah, tidak seperti saat Mom memijat menggunakan tangan sebelumnya.

Produk unggulan ini banyak mendapat review positif, sehingga tidak heran apabila para Moms merekomendasikan untuk masuk dalam baby list saat melahirkan.

Lavie Lactation Massage Roller, sangat handy dan trendy, serta dapat membantu permasalahan payudara. Seperti penyumbatan, aliran tidak lancar, pembengkakan, payudara keras dan payudara yang bergrenjel. Harganya terjangkau, dengan kualitas teratas dikelasnya. Yang menjadikan Lavie Lactation Massage Roller, solusi tepat masalah payudara saat terlupa atau melewati jadwal pumping karena padatnya aktivitas di luar rumah.

Roller dengan getaran dirancang sesuai. Bahkan tidak main-main, Lavie menggandeng banyak ahli laktasi dunia untuk menciptakan kesempurnaan produk.

Saking praktisnya, Mom dapat gunakan sebagai media stimulasi dan tekanan pemijatan payudara yang lebih baik dari produk lain maupun pijatan tangan.

Terdapat tiga pilihan penggunaan pada design, memudahkan penggunanya menyesuaikan kebutuhan seperti, bagian roller untuk masalah penyumbatan dan pembengkakan, bagian bola memperlancar aliran ASI dan bagian gagang dipercaya para ibu mampu mengatasi masalah clog dengan cepat.

 

Tidak sampai disitu saja, keunggulan Lavie Lactation Massage Roller lainnya, juga tidak kalah menarik lho. Dengan satu alat saja, Mom dapat mengatasi nyeri akibat penyumbatan dan pembengkakan. Roller ini juga mampu mempercepat Let Down Reflex, saat menyusui langsung maupun saat pompa.

Dengan sistem pijatan lembutnya, selain nyaman dan tidak sakit saat digunakan, Lavie Lactation Massage Roller dapat mempercepat pengosongan dan melunakan payudara. Sehingga pengalaman pompa atau menyusui langsung akan lebih nyaman, mudah, efektif dan menyenangkan.

Hebatnya, produk ini ternyata water resistance! Siapapun dapat gunakan saat me time dibawah pancuran shower atau berendam di bath tub saat mandi karena sifatnya tahan air!

Ukurannya pas dalam genggaman, tidak memakan tempat saat dibawa berpergian, serta beratnya ringan sehingga saat memijat tidak akan membuat pegal, menjadikan Lavie Lactation Massage Roller, produk wajib yang dimiliki setiap ibu.

 

“Ketiga produk unggulan Lavie, dapat Mom miliki segera! Dapatkan penawaran menarik pada setiap pembeliannya, dan jadikan pengalaman menyusui lebih menyenangkan!”

 

(Nyanya)

Foto : doc

Nevia Bottle Warmer : Penghangat Praktis Saat Traveling

 

Keren! Rekomendasi terbaru untuk Mom yang sering beraktivitas mobile di luar ruangan.

Nevia Bottle Warmer, di design compact sehingga mudah di bawa kemanapun baik diperjalanan, aktivitas di luar, kegiatan outdoor maupun saat di rumah.

Ukurannya mini hanya 7,6 x 7,6 x 9,6 cm dengan berat 400 gram, yang tidak lebih besar dari ukuran botol susu Mom. Tidak akan perlu khawatir lagi menyelipkan penghangat ini bahkan dalam pouch kecil karena tidak lebih besar dari botol susu!

Yang disukai dari penghangat ini, tampilan cantiknya terlihat elegan dan minimalis. Dilengkapi dengan digital display yang modern untuk mengetahui fitur dan temperatur yang digunakan. Tidak perlu khawatir membaca dalam gelap, karena tampilan LED pada angka sangat baik namun tidak mengganggu kenyamanan tidur bayi saat di dekatnya.

Bila Mom ragu dengan penggunaan daya yang menyulitkan saat berpergian, produk ini tidak anti ribet club. Dimana daya penghangat botol ini tidak memerlukan colokan listrik. Mom bisa menggunakan dimanapun sehingga sangat membantu saat melakukan traveling bahkan mudik dengan durasi panjang.

Baterai yang digunakan 8800mAh Li-Ion. Dengan kapasitas waktu charging empat untuk baterai 3A sampai enam jam untuk baterai 2A. Masa penggunaan dua sampai 6 kali pemanasan bila full charge.

Yang Menarik dari produk Nevia Bottle Warmer yaitu kinerjanya yang cepat menghangatkan ASI dengan baik yaitu kurang dari 10 menit. Dengan temperatur yang Mom dapat sesuaikan sehingga tidak perlu khawatir bila sedang terburu-buru ingin segera diminumkan pada bayi.

Teknologi pemanasannya pun unik yang digunakan pada fitur canggih. Yaitu dengan pemanasan bertahap sehingga kandungan nutrisi ASIP akan terjaga baik.

Mom dapat memilih pada fitur temperaturnya 37° untuk suhu ASI perah, 40°, 45° atau 50° yang dapat digunakan pada susu formula. Berbeda sekali dengan jenis penghangat susu lain yang umumnya hanya menggunakan sistem pemanasan satu suhu standar. Keren bukan?!

 

 

Ring neck-nya dapat digunakan pada banyak tipe botol bayi. Seperti SpeCtra, Chicco, Richell, Nip, Us Baby, Little Baby, Kuku Duckbill wide neck, Grossmimi (PPSU) dan lainnya. Mom dapat menambahkan adaptor botol yang di jual terpisah agar lebih fit pada leher botol yang digunakan.

Steinless pada bagian pemanas berkualitas standarisasi medis serta silikon ring yang digunakan food grade sehingga terjamin keamanannya pada kesehatan bayi.

Mesin ini dibuat dengan plastik BPA Free juga dilengkapi proteksi stamina mesin seperti proteksi pemanasan kering, proteksi sekering overheating atau terlalu panas dan proteksi pengisian baterai yang berlebihan.

Mom akan mendapatkan 1 unit warmer unit, 1 tutup silikon, 1 kabel USB serta 1 pouch cantik dalam satu paket pembelian.

Adaptor leher botol yang dijual terpisah dapat Mom gunakan sesuai dengan merk botol. Yaitu:

Type 1

Pigeon, small neck (PPSU)

Dr Brown’s, standard neck (PP)

Medela (PP)

Simba small / standard neck

Chuchu standard / slim neck

Huki

Nanobebe (Gunakan adaptor universal Nanobebe universal agar terkoneksi Nevia Adaptor Tipe 1)

Kuku Duckbill standard neck

Vita Flow (PP)

 

Type 2

Pigeon, wide neck (PPSU)

MAM (PP)

Chuchu wide neck

Simba wide neck

Baby Safe wide neck

 

Type 3

Dr Brown’s, wide neck (PP)

Putti Atti (lepaskan silikon pada bagian dalam ring)

 

Type 4

Comotomo (Silicone)

Haakaa

Ola Baby

 

Type 5

Tommee Tippee

 

Untuk botol Hegen, Mom membutuhkan Hegen PCTO Wide Neck Adapter yang dapat Mom beli pada toko resmi Hegen.

Wah, dengan penghangat botol Nevia jalan-jalan di mall maupun mudik hari raya tidak akan sangat praktis nih! Beli sekarang juga dan dapatkan penawaran menarik hanya di Paveels!

 

(Nyanya)

Foto : paveels

Manfaat Lain ASI Yang Jarang Diketahui Banyak Orang

Tidak hanya mengandung nutrisi sempurna, ASI ternyata memiliki banyak manfaat lain yang dapat digunakan sebagai pengobatan ibu dan bayi. Kandungan ASI berisi mineral, vitamin, antibodi dan nutrisi lain tidak hanya baik untuk sumber makan saja.

Antibodi natural ditemukan dalam ASI bersamaan dengan anti infeksi, antioksidan dan anti peradangan yang sangat bermanfaat.

Lalu selain sebagai sumber makanan bayi, apa saja ya manfaat lainnya?

 

Kandungan ASI 

ASI memiliki substitusi unik seperti stem cell, omega 3, dan antibodi. Tahun 2007, Professor Peter Hartmann dan Dr. Mark Cregan berserta tim pada Universitas Western, menemukan adanya stem cell pada ASI.

Kandungan-kandungan ini ternyata dapat digunakan sebagai bahan dasar alamiah pembuatan sabun, lotion dan lainnya). Yang dapat memiliki manfaat lebih sebagai pengobatan di rumah.

Sebelum buang ASIP yang tidak terpakai, Mom dapat manfaatkan sebagai alternatif perawatan kulit dan pengobatan masalah kulit bayi.

Penelitian menemukan ASI memiliki properti imunologi yang kuat. Sehingga dapat menyembuhkan kondisi jaringan tisu dan kulit bayi yang bermasalah seperti ruam, eczema, perawatan tali pusat bayi, masalah puting ibu, jerawat, luka bakar, luka terbuka, infeksi kulit dan lainnya.

 

Manfaat Lebih dari ASI

Sebelum membuang ASIP tidak terpakai, Mom dapat gunakan untuk :

1. Lotion

ASI mengandung pelembab alami, hal ini merupakan bukti alasan mengapa ASI memiliki kemampuan kuat sebagai agen pengobatan pada berbagai masalah, kondisi dan luka minor pada kulit.

 

2. Masker Wajah

Situs Medela menulis, dengan mencampurkan atau menjadikan ASI pada masker wajah, dapat membantu mengatasi masalah kulit. Seperti jerawat atau eczema pada ibu dan bayi.

 

3. Infeksi telinga, hidung dan mata

Salah satu studi mengungkap bahwa ASI yang digunakan pada telinga efektif melawan infeksi bakteri. Sebuah bukti lain mengkonfirmasi bahwa ASI dapat melawan seluruh masalah yang disebabkan pada membran mukus.

 

4. Ruam popok, eczema, jerawat bayi

Studi mengungkap bahwa ASI dapat meningkatkan pengobatan eczema atopik dengan hasil yang sama menggunakan pengobatan hydrocortisone.

 

5. Cradle Cap atau kerak kepala bayi

Situs Medela menjelaskan ASI digunakan secara turun temurun untuk membantu masalah kerak kepala.

 

Selamat mencoba!

 

(Nyanya)

Sumber : berbagai sumber

Foto : Stat News

ASI Penyebab Gigi Keropos? Benar tidak sih?

Banyak yang mengira penyebab keropos atau rusaknya gigi akibat terlalu sering menyusui atau menyusui di malam hari.

Namun, riset menunjukan penjelasan lain yang membuktikan tidak ditemukannya korelasi gigi dan rusaknya gigi pada anak.

Apa benar demikian? Simak ulasan dibawah ini.

Penyebab Gigi Bermasalah

Bakteri primitif yang menyebabkan sakit gigi adalah Streptococcus mutans (S. mutans, atau strep mutans). Bakteri ini menggunakan gula untuk memproduksi asam. Asam inilah yang menyebabkan masalah gigi. Bakteri ini ditemukan pada plak gigi dan menyebabkan kerusakan gigi.

Mutasi bakteri mengkombinasikan gula, air liur dan Ph level rendah pada air liur. Dengan berkembang sangat cepat.
Bukan kerena ASI, namun bakteri ini tertular dari air liur orangtua, pengasuh, dan orang lain yang terinfeksi mencium mulut bayi, berbagi alat makan, berbagi mainan yang terkontak dengan mulut, memberikan makanan yang dilumatkan dalam mulut, dan lainnya.

Dalam jurnalnya, Pen Brian Palmer, 2002, menjelaskan ASI tidak menyebabkan karies pada gigi. Bayi yang menyusui secara eksklusif tidak memiliki imunitas pada masalah gigi, beberapa faktor memiliki resiko merusak gigi bayi. Kerusakan gigi dikarenakan bakteri yang mengkontaminasi bayi dari orangtua, pengasuh dan sekitarnya.

ASI mengandung laktoferin, komponen dalam ASI ini bekerja membasmi bakteri penyebab kerusakan gigi.

Sebuah penelitian di Pediatric Dentistry, Erickson 1999, menggunakan gigi anak.yang diekstraksi untuk mempelajari dan menentukan perubahan pH pada plak gigi. Hasilnya disimpulkan ASI tidak bersifat kariogenik.

Para peneliti asal Finlandia, Alaluusua 1990, tidak dapat menemukan korelasi apapun antara karies dan menyusui pada anak yang menyusui lebih lama dari dua tahun (sampai 34 bulan)

Valaitis et al menyimpulkan, “Dalam tinjauan sistematis penelitian tentang karies anak usia dini, metodologi, variabel, definisi, dan faktor risiko belum dievaluasi secara konsisten.

Tidak ada hubungan yang konstan atau kuat antara menyusui dan perkembangan karies gigi. Tidak ada waktu yang tepat untuk berhenti menyusui, dan ibu harus didorong untuk menyusui selama mereka mau.” (Valaitis 2000).

 

Tinjauan lain pada tahun 2013 (Lavigne 2013), Mengungkapkan bahwa tidak ada bukti konklusif bahwa menyusui yang berkepanjangan meningkatkan risiko gigi berlubang pada anak usia dini.

Dua tinjauan sistematis baru-baru ini tentang menyusui dan kerusakan gigi (Tham et al 2015 & Cui et al 2017) menemukan bahwa menyusui hingga 12 bulan melindungi terhadap kerusakan gigi.

Namun, mereka juga menemukan peningkatan risiko kerusakan gigi saat menyusui berlanjut setelah 12 bulan. Tercatat bahwa hasil ini tidak memperhitungkan status sosial ekonomi dan asupan makanan/minuman manis. Faktor ini dipertimbangkan agar memudahkan mengetahui resiko kerusakan gigi.

Faktor-faktor Yang Menyebabkan Kerusakan Gigi

1. Konsumsi gula
Sering mengkonsumsi makanan dan minuman mengandung gula tinggi dapat merusak gigi (Ribeiro & Ribeiro 2004).

2. Streptococcus mutans

Bakteri ini masuk ke mulut bayi. Bayi yang terkontaminasi kontak bakteri dari orangtua, pengasuh dan orang sekitarnya dapat beresiko kerusakan gigi (Berkowitz 1996).

3. Air liur kurang

Kekurangan produksi air liur ternyata dapat membuat gigi rusak. Air liur berperan membantu membersihkan kandungan gula pada gigi. Sekaligus mencegah asam dalam mulut.

Dalam jurnalnya Bowen 1998 menulis, air liur berkurang saat tidur juga pada penderita asma, bayi prematur, diabetes dan penggunaan obat tertentu seperti beta 2 agonists, antihistamines, benzodiazepines and obat mual muntah (Ribeiro & Ribeiro 2004 & Palmer 2000).

4. Masalah kehamilan, penyakit fatal atau stress selama kehamilan (Ribeiro & Ribeiro 2004 & Palmer 2000).

5. Merokok saat hamil (Lida et al 2007)

6. Diet buruk atau pola makan yang tidak baik (Ribeiro & Ribeiro 2004 & Palmer 2000)

7. Kebersihan gigi yang buruk (Ribeiro & Ribeiro 2004 & Palmer 2000)

8. Genetik keluarga (Ribeiro & Ribeiro 2004)

9. Kondisi lain

Seperti Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR), malnutrisi, asma, infeksi, penyakit kronis (Ribeiro & Ribeiro 2004).

Cara Merawat Gigi Bayi

Agar gigi bayi lebih sehat dan kuat, biasakan merawat gigi dengan baik secara teratur. Yaitu dengan :

1. Membersihkan gusi dan mulut bayi secara rutin dengan waslap dan air hangat sebelum gigi keluar
2. Membersihkan gigi ketika gigi bayi belum sampai empat buah, dengan waslap dan air hangat pagi hari, sesudah makan dan sebelum tidur
3. Membersihkan gigi dengan sikat khusus bayi dengan ukuran sesuai usia bayi. Tambahkan pasta gigi bayi seukuran beras setiap kali menggosoknya.
4. Mom dapat mengajarkan kumur saat bayi berusia 2 tahun dengan air matang
5. Cari alternatif makanan yang mengandung gula. Mom dapat gunakan gula alamiah seperti buah, kurma dan lainnya yang lebih sehat dan ramah terhadap gigi
7. Rutin memeriksakan gigi bayi ke dokter gigi
8. Tidak mencium mulut bayi, berbagi alat makan dan makanan, hindari kontak liur dengan orang dewasa serta tidak memberikan makanan yang dilumatkan pada mulut.

(Nyanya)
Sumber : berbagai sumber
Foto : The Independen

Menstruasi Tidak Kunjung Datang Habis Melahirkan? Normal Enggak Sih?!

Pasti khawatir ya, ketika menstruasi setelah masa nifas selesai tidak kunjung datang.

Ternyata, menyusui berperan penting dalam mempengaruhi proses menstruasi Mom.

Kenapa begitu ya? Simak bareng yuk!

 

Alasan Menstruasi Terlambat

Situs Healthdirect menulis, sangatlah normal bagi Ibu menyusui tidak mendapati menstruasi setelah masa nifas selama berbulan-bulan bahkan satu atau dua tahun lamanya.

Namun, apabila Mom memberikan susu formula sebagai pengganti ASI, besar kemungkinan menstruasi akan datang lebih cepat sampai dengan tiga minggu setelah masa nifas.

Kembalinya menstruasi sebenarnya tidak terlalu nerpengaruh pada suplai ASI yang diproduksi selama menyusui. Namun, beberapa Ibu mengemukakan terjadi penurunan suplai ASI selama menstruasi.

Hormon oksitosin dan prolaktin, yang bertanggung jawab untuk produksi susu dan reflek let-down (LDR) memegang peran penting alasan masalah ini terjadi.

Peningkatan kadar hormon ini justru menekan otak untuk membuat hormon utama yang merangsang ovarium untuk menumbuhkan sel telur setiap bulannya.

Ketika seorang ibu menyusui secara eksklusif, atau bahkan secara konsisten, kecil kemungkinannya dia akan berovulasi sama sekali sampai dia mulai menyapih.

Dikarenakan terjadinya penurunan hormon prolaktin yang memproduksi ASI, ovulasipun terhambat. Sehingga menstruasi terlambat datang.

 

Apakah Ada Kemungkinan Hamil Walau Tidak Menstruasi Saat Menyusui?

Terlambat menstruasi menyusui sangat normal terjadi karena setelah melahirkan terjadi perubahan hormonal yang besar dalam tubuh Ibu. ⁣

Menurut The Womanly Art of Breastfeeding, hampir semua orang yang menyusui bayinya secara penuh akan bebas dari periode menstruasi selama 3 – 6 bulan atau lebih.

Fase ini disebut amenore laktasi. Saat menyusui esklusif berarti bayi bergantung sepenuhnya pada ASI.

Situs La Leche League International menambahkan umumnya ibu menyusui mendapatkan menstruasi kembali antara 9 sampai 18 bulan setelah melahirkan.

Namun, apabila proses penyapihan terjadi sebelum itu, siklus menstruasi dapat kembali lebih awal.

Ketika bayi menyusui, hisapan bayi memacu pengeluaran hormon yang disebut Gonadotrophin Releasing Hormone (GnRH).

Hormon ini menekan pengeluaran Luteinizing Hormone (LH) dan menghambat terjadinya pelepasan sel telur atau ovulasi sehingga menyusui bisa jadi KB alami MAL (Metode Amenore Laktasi) dengan syarat :⁣

1. Ibu harus menyusui bayi secara langsung atau eksklusif, maksimal jeda menyusui adalah 4 jam. Sebisa mungkin menyusui minimal 10-12 kali dalam 24 jam⁣

2. Ibu belum mengalami menstruasi sejak melahirkan⁣

3. Bayi berusia kurang dari 6 bulan⁣

Namun, perlu digarisbawahi bahwa ibu menyusui yang belum mendapatkan menstruasi kembali tetap memiliki peluang untuk hamil. Konsultasikan kepada dokter atau bidan kontrasepsi yang menunjang ibu menyusui sebagai ekstra pengaman.

 

Apakah Menstruasi Mempengaruhi ASI?

Menyusui saat menstruasi tidak akan membuat bayi sakit. Kandungan ASI tetap bernutrisi tinggi dan sangat baik bagi bayi.

Walau demikian, akan ada sedikit perubahan yang tidak sama sekali mempengaruhi manfaatnya pada bayi. Dan hanya terjadi selama beberapa hari saja.

Ada kemungkinan saat menstruasi kembali dapat menyebabkan nyeri pada puting, penurunan suplai ASI, dan rasa ASI berubah.

Penelitian menunjukkan komposisi ASI berubah di sekitar ovulasi (pertengahan siklus). Tingkat natrium dan klorida dalam susu naik sementara laktosa (gula susu) dan kalium turun. Jadi, ASI saat menstruasi bisa lebih asin atau kurang manis.

Ovulasi dapat merubah kadar estrogen dan progesteron sehingga mempengaruhi payudara dan ASI. Saat kadar estrogen dan progesteron naik, payudara terasa penuh dan lembut.

Kadar estrogen yang lebih tinggi akan mengganggu produksi ASI. Studi juga menunjukkan bahwa kadar kalsium dalam darah turun setelah ovulasi. Tingkat kalsium yang lebih rendah juga dapat menyebabkan puting sakit dan penurunan suplai ASI.

Agar produksi atau suplai ASI tidak mengalami penurunan, sebaiknya mom antisipasi dengan melakukan :

1. Makan makanan bergizi
2. Perbanyak konsumsi air minum
3. Gunakan booster ASI bila perlu, konsultasikan dengan ahli
4. konsumsi kalsium dan magnesium
5. Konsultasi dengan konselor laktasi bila mendapati hambatan atau kesulitan selama menstruasi

Mom juga perlu memberikan perhatian lebih kepada bayi yang akan ada kemungkinan tidak nyaman atau menolak karena ASI yang berubah selama menstruasi.

Gendong, skin to skin, ajak bicara, manjakan bayi lebih dan upayakan tidak menambahkan pendamping ASI lainnya atau makanan padat.

 

(Nyanya)

Sumber : berbagai sumber

Foto : parenting first cry

 

Domperidone: Efektif VS Efek Sampingnya Sebagai Booster ASI

Domperidone atau sebutan lainnya Motilium adalah obat anti mabuk atau mual yang biasa diberikan medis untuk meredakan mual muntah.

Obat ini juga menjadi pengobatan pendamping. Khususnya membantu redakan mual pada efek samping jenis obat tertentu. Selain mual Domperidone dikenal sebagai salah satu terapi oral pada penyakit parkinson.

 

Pro dan kontra Domperidone

Pro dan kontra mengenai obat ini masih banyak diperdebatkan. Terutama penggunaannya pada terapi oral maupun sebagai booster ASI.

Amerika Serikat sendiri melarang peredaran obat tersebut. Situs NHS menulis, Domperidone telah dilarang di Amerika Serikat selama bertahun-tahun karena aritmia jantung yang fatal pada pasien kanker yang telah diberi resep obat untuk mencegah mual dan muntah.

Sedangkan  Co-ordination Group for Mutual Recognition and Decentralised Procedures – Human (CMDh), seperti yang dikutip dari European Medicine Agency (EMA), ikut merekomendasikan untuk pengawasan dan peraturan ketat pada penggunaan obat ini. Khususnya pada anak, mengikuti rekomendasi EMA pada divisi Pharmacovigilance Risk Assessment Committee (PRAC).

Otoritas obat-obatan Belgia, menarik peredaran Domperidone jenis suntik tahun 1985, atas bentuk kekhawatiran organisasi atas efek samping obat pada masalah interval QT (perubahan aktivitas listrik jantung) yang berkepanjangan dan aritmia (detak jantung yang tidak stabil), sebelumnya telah dievaluasi oleh EMA dan informasi produk yang diperbarui dengan peringatan yang relevan.

Sebelumnya EMA memperlonggar penggunaan obat ini, namun kasus efek samping terus dilaporkan. Sehingga memutuskan untuk menindaklanjuti pengawasan ketat pada penggunaannya.

 

Domperidone tidak boleh dikonsumsikan pada penderita:

1. Memiliki reaksi alergi pada domperidone
2. Berat badan dibawah 35kg
3. Memiki masalah kesehatan seperti penyakit Crohn
4. Melalukan operasi besar seperti Hernia dan operasi caesar
5. Pendarahan pada perut
6. Penderita tumor
7. Memiliki masalah hati, ginjal, jantung dan masalah irama jantung.

Tidak disarankan digunakan pada lansia berusia 60 tahun keatas dikarenakan resiko efek samping yang lebih tinggi.

 

Penggunaan Domperidone pada Ibu Menyusui

Domperidone memiliki efek samping positif pada ibu menyusui. Penggunaanya menghasilkan hormon prolaktin yang dapat menstimulasi produksi ASI.

Walau demikian ahli tetap mengingatkan adanya kemungkinan efek samping penggunaan terhadap masalah jantung serta kematian mendadak. Sehingga penggunaan obat ini seperlunya wajib dibawah pengawasan ketat dokter.

Riset Cochrane, 2012, ditemukan bukti bahwa obat ini mampu meningkatkan hasil susu perah pada 59 perempuan.

Pada penelitian lain ditemukan pada ibu dengan bayi prematur dan newborn normal mendapati kenaikan suplai asi 250ml dapat menaikan berat badan bayi perhari.

Domperidone meningkatkan volume hasil perah harian sebanyak 88ml/hari. 57 sampai 112 responden sepakat dari 5 penelitian pada 192 perempuan yang menggunakan Domperidone selama 14 hari.

Analisis terpisah pada riset kualitas menunjukan perbedaan hasil pada riset. Yang pertama studi menunjukan adanga resiko rendah bias, dan hasil ASI meningkat sampai 95% (75 sampai dengan 169 responden pada dua riset). Pada studi lainnya produksi ASI meningkat 61ml/hari.

Domperidone tidak dapat meningkatkan resiko gejala tertentu pada ibu. Resiko hasil penelitian menunjukan 1,06, 95% CI 0,65 sampai 1,71, pada lima studi terhadap 192 perempuan). Gejala penyerta yang dimaksud antara lain sakit kepala, gastrointestinal, respiratory dan gejala neurological seperti gangguan tidur dan pusing.

 

Apakah Domperidone Efektif Sebagai Booster ASI?

Hormon yang berperan penting memproduksi ASI adalah prolaktin. Domperidone bekerja meningkatkan prolaktin dalam tubuh. Sehingga mendorong kemampuan produksi ASI lebih baik.

Domperidone biasanya digunakan dengan dosis yang direkomendasikan dan dibawah pengawasan ketat dokter. Produksi ASI akan meningkat setelah rutin mengkonsumsi selama 7 sampai 14 hari.

Ketika suplai ASI meningkat, penggunaan akan dikurangi bertahap. Tidak disarankan menggunakan obat tanpa pengawasan dokter untuk meminimalisir masalah ASI di kemudian hari.

 

 

Teks : Nyanya

Sumber : Berbagai Sumber

Foto : Breastfeeding Basics

 

 

Sukses Berpuasa Saat Menyusui

Bulan Ramadhan yang suci penuh berkah merupakan bulan kemenangan yang ditunggu. Namun, adakala rasa khawatir ketika ingin menjalankan puasa pada bulan Ramadhan ketika kita masih menyusui bayi. Bisa tidak sih ibu menyusui dapat menjalankan puasa dengan baik? Simak yuk ulasan kali ini!

Persiapkan diri agar berpuasa lebih maksimal

Mempersiapkan diri saat menjalankan puasa sebaiknya, dapat mengurangi hambatan saat mom menjalankan puasa. Menurut Mika AMANI, Konselor Menyusui, Birth Doula, dan Childbirth Educator AMANI Birth International, menjelaskan bahwa persiapan puasa bagi ibu menyusui berbeda dengan persiapan berpuasa mom lainnya.

Mika merekomendasikan memperhatikan 6 hal sebelum akhirnya mom dapat memutuskan berpuasa. Yaitu:

1. Mengumpulkan informasi
2. Tidak memaksakan diri
3. Perhatikan sinyal tubuh
4. Persiapkan stok ASIP (ASI perah) untuk kondisi khusus
5. Jaga asupan
6. Hindari susu formula

Dengan memperhatikan hal tersebut, mom dapat memastikan kemampuan berpuasa dengan tidak mengurangi kebutuhan bayi terutama pada eksklusif pumping maupun mom menyusui langsung.

Kebutuhan nutrisi ibu hamil dan menyusui

Ada perbedaan nutrisi yang dibutuhkan pada ibu hamil dan menyusui. Kebutuhan nutrisi ini penting dipenuhi untuk memaksimalkan perkembangan bayi dengan baik.

Untuk ibu hamil pada trisemester pertama, direkomendasikan adanya penambahan kalori sebanyak 100 kalori perhari. Dan dengan trisemester kedua dan ketiga menambah 300 kalori perhari.

Untuk ibu menyusui, penambahan jumlah kalori meningkat lebih banyak. Dengan tambahan 700 kalori yang didapatkan 500 kalori dari makanan dan 200 kalori dari cadangan lemak.

Semakin terpenuhi kecukupan gizi ibu hamil dan menyusui, semakin baik kualitas gizi mom dan bayi.

Memenuhi nutrisi menurut Mika, dapat dilakukan dengan cara :

1. Konsumsi protein lebih banyak saat sahur, berbuka dan malam hari

Protein menjadi sumber energi yang diolah terakhir setelah karbohidrat dan lemak. Serat pada sayur dan buah dapat membantu kesehatan pencernaan serta asupan vitamin.

2. Konsumsi pemanis alami

Rajin mengkonsumsi pemanis alami seperti kurma atau madu dapat mengembalikan energi pada tubuh lebih cepat.

3. Konsumsi sumber karbohidrat kompleks

Sementara karbohidrat kompleks adalah karbohidrat yang lebih lambat dicerna dan mengandung tinggi serat makanan.

Karbohidrat kompleks dapat diperoleh dari berbagai sumber makanan. Seperti jagung, quinoa, kentang, pisang, bit, apel, oatmeal, nasi merah, singkong, kacang merah hingga ubi jalar dan lainnya.

4. Menjaga cairan tubuh

Adapun rumus kebutuhan cairan pada ibu menyusui menurut Mika, dengan 50/100ml dikalikan dengan berat badan. Pada ibu menyusui kebutuhan ditambah  30% atau menjadi tiga sampai empat liter perhari atau sama dengan 12 gelas perhari.

Cairan sangat mempengaruhi kuantitas utama produksi ASI. Air dan hormon prolaktin merupakan bahan baku utama ASI.

Mika menjelaskan meskipun ibu menyusui mengkonsumsi makanan cukup nutrisi, yang akan membantu produksi hanyalah 10%. Berbeda dengan asupan cairan yang mampu mempengaruhi produksi ASI sebanyak 90%.

Jika volume cairan tidak tercukupi khususnya untuk mom yang tinggal di wilayah tropis, bisa dipastikan produksinya tidak optimal kuantitasnya.

Pastikan cukup cairan yang dapat mom akali asupannya tercukupi saat berbuka, malam hari dan sahur.

Pemenuhan nutrisi dengan empat cara tersebut dapat membantu produksi ASI sekaligus stamina ibu menyusui lekas terjaga.

Perubahan yang dirasakan saat berpuasa

Ketika mom memutuskan berpuasa, ada beberapa hal yang perlu mom pertimbangkan termasuk perubahan yang akan mom hadapi.

Mika menjelaskan, perubahan saat berpuasa dapat mempengaruhi tiga hal yaitu:

1. Sistem metabolisme

Ketika kadar gula turun maka karbohidrat secara alami dibongkar tubuh sebagai pengganti sumber tenaga.

Demikian pula pada kolesterol dan trigliserida akan di gunakan sebagai metabolisme tubuh.

2. Sistem persarafan dan hormonal

Ketika mom melakukan puasa dengan baik dan benar, sistem ini akan terkendali dengan baik. Artinya organ yang terkait dengan emosi seperti jantung, peredaran darah, lambung dan lainnya akan terkendali lebih baik.

Bila terdapat masalah psikologis yang mom alami, secara natural akan diperbaiki saat berpuasa.

3. Sistem pencernaan

Dengan mengistirahatkan sistem pencernaan selama 14 jam, dapat memaksimalkan kinerja enzim pencernaan.

Usia bayi dan pengaruhnya saat mom berpuasa

1. Usia dibawah 6 bulan

Usia dibawah 6 bulan yang sedang ASI eksklusif, tidak direkomendasikan berpuasa. Pada usia ini, mom disarankan fokus pada kebutuhan dan kepentingan bayi yang masih tergantung pada ASI sebagai sumber nutrisinya.

2. Usia bayi 6-12 bulan

Usia awal MPASI diperbolehkan melakukan berpuasa selama mom memperhatikan syarat utamanya yaitu kesehatan, adanya cadangan ASIP, berat badan bayi berada pada kurva hijau KMS.

Konsultasikan terlebih dahulu bila terdapat kondisi khusus diatas agar tidak menggangu kebutuhan bayi selama berpuasa.

3. Usia 12 – 21 bulan

Pada masa ASI dan MPASI lanjutan, mom dapat berpuasa selama sehat, produksi ASI cukup, tidak harus memiliki stok ASIP, berat badan bayi ada dalam kurva hijau KMS

4. Usia 21-24 bulan

Untuk masa penyapihan, syarat utama berpuasa yakni dengan ibu yang dipastikan sehat.

Selamat menunaikan ibadah puasa!

(Nyanya)

Sumber : Mika AMANI (Instagram : @mikayudistia )
Foto : baby centre