Supplemental Nursing System (SNS)

 

Supplemental Nursing System (SNS) adalah media susu yang umumnya digunakan untuk proses relaktasi.

 

Terdiri dari wadah berisi susu tambahan yang dijepit atau digantung, dan dengan selang tambahan yang dilekatkan menuju samping puting Mom. Aliran ASI yang terkontrol dan konsisten akan dikeluarkan saat bayi menghisap payudara.

 

What to Expect menjelaskan, metode ini digunakan untuk menstimulasi payudara melalui hisapan bayi sehingga proses menyusui berhasil.

 

Wadah SNS umumnya dapat diisi oleh ASI perah maupun susu formula, tergantung dari rekomendasi yang diberikan atas kondisi dan situasi Mom dan bayi yang melalui proses relaktasi.

 

Beberapa Mom, membutuhkan bantuan untuk memulai atau membangun kembali hubungan saat menyusui.

 

SNS merupakan media tambahan yang dapat membantu mewujudkannya. Dengan mengisap payudara dan minum dari selang pada saat yang bersamaan, bayi memperoleh nutrisi yang dibutuhkannya sambil merangsang payudara dan melatih keterampilan mengisap.

 

Siapa yang membutuhkan SNS? 

 

SNS dapat digunakan ketika dibutuhkan pada suatu kondisi pada Mom dan bayi, atau ketika bayi kesulitan melakukan pelemahan dengan baik pada payudara atau membutuhkan suplementasi.

 

Alasan penggunaannya bisa karena faktor yang berhubungan dengan Mom atau faktor yang berhubungan dengan bayi atau mungkin dapat dikarenakan keduanya.

 

Faktor Terkait Mom Meliputi:

 

– Pernah menjalani operasi payudara, dan produksi ASI rendah

– Perlu melengkapi dengan susu formula karena suplai ASI rendah atau alasan lainnya

– Mom adopsi yang ingin menyusui dan perlu membangun atau relaktasi merangsang produksi ASI

 

Faktor Terkait Bayi Meliputi:

 

– Kelahiran prematur

– Berat badan bayi tidak bertambah dengan baik atau sangat mengantuk saat menyusu

– Mengalami masalah saat menghisap

– Memiliki masalah medis seperti, down sindrom, bibir atau langit-langit sumbing, atau gangguan neurologis

– Mengalami bingung puting karena pemberian botol, namun orangtua ingin agar bayi kembali menyusui ke payudara

 

 

Finger Feeding 

 

Tidak hanya pada payudara, SNS juga dapat digunakan sebagai media finger feeding. Cara ini merupakan alternatif untuk memperkuat teknik menyusui.

 

Finger feeding merupakan cara memberikan ASI perah kepada bayi tanpa menggunakan dot botol.

 

Cara ini dianggap alternatif media ASIP selain dot, karena beberapa bayi mungkin lebih suka dot dan menolak payudara. Pemberian makan jari menggunakan botol dengan tabung tipis daripada dot.

 

Bayi harus menjaga lidahnya ke bawah dan ke depan di dalam mulutnya untuk menutupi gusinya. Bayi menggunakan mulut yang terbuka lebar di jari untuk membuat kait yang dalam, menggunakan jari terbesar.

 

Namun, ahli mengingatkan bahwa fokus utama menyusui adalah stimulasi payudara dan hisapan bayi. Finger feeding dapat menghambatnya.

 

Tipe SNS 

 

Laman WebMD menjelaskan adanya beberapa tipe SNS yang dapat digunakan oleh Mom. Yaitu:

 

– Homemade SNS

Yaitu SNS buatan sendiri, dengane menggunakan botol bayi biasa dengan dot karet dan selang makanan nasogastrik bayi.

 

– SNS kantong sekali pakai

SNS ini menggunakan kantong sekali pakai steril yang menampung ASI atau suplemen.

 

Kantongnya kecil dan digantung dengan tali di leher Mom. Tabung kecil dan tipis mengalir dari bagian atas tas ke mulut bayi. ASI hanya mengalir saat bayi dilekatkan ke selang dan payudara, untuk membantu mengatasi masalah menyusui.

 

Kantong suplemen berukuran kecil, sehingga mudah dibawa saat bepergian dan Mom perlu menyusui di luar rumah.

 

– SNS botol

 

Menggunakan dua botol, yang masing-masing dengan tabung terpasang. Biasanya ada lebar tabung yang berbeda untuk dipilih.

 

Baik botol maupun tabung dapat dibersihkan, menjadikannya pilihan yang lebih ramah lingkungan. Terdapat fitur klem untuk menghentikan ASI mengalir atau membuka klem untuk menyusui bayi.

 

Sehingga Mom dengan mudah dapat menyesuaikan lebar tabung untuk menyesuaikan suplai dengan kebutuhan bayi.

 

Manfaat SNS 

SNS memiliki banyak manfaat. Salah satunya yaitu membantu meningkatkan suplai ASI, membantu Mom mendapatkan rangsangan ASI pada bayi, mempererat bonding, meningkatkan kesempatan menyusu pada payudara, SNS memfasilitasi ikatan dan kontak skin to skin untuk menenangkan serta menghibur bayi.

 

Juga meningkatkan pasokan ASI, merangsang payudara melalui pengisapan yang berkelanjutan. Dan mendukung perkembangan mulut, keterampilan mengisap, serta perkembangan orofacial pada bayi.

 

 

Cara menggunakannya: 

 

– Pastikan Mom telah mencuci tangan dengan sabun dan air sampai bersih.

– Tuang susu formula atau ASI yang sudah dipompa ke dalam wadah dan tutup rapat.

– Pastikan tabung diulirkan melalui klem dan benar-benar tertutup.

– Balikkan sistem perawatan tambahan dan tekan sekali. Ini membantu untuk mempersiapkan sehingga susu akan mulai mengalir begitu membuka tabung.

– Letakkan botol di leher atau kaitkan di pakaian dekat leher.

– Gunakan selotip kertas untuk menempelkan selang (atau selang, jika alat bantu menyusui ada dua) ke payudara.

– Tabung harus mencapai ujung puting dan mungkin perlu sedikit melewatinya tergantung pada SNS yang di gunakan.

– Ambil posisi menyusui yang nyaman,  dan bantu bayi melakukan pelekatan pada payudara.

– Keluarkan aliran susu yang dipompa atau susu formula dari botol dengan mengangkat selang keluar dari klem agar bayi dapat menyusui.

 

Selamat mencoba.

 

Nyanya :

Foto : WebMD, Breastfeeding Support, Medela

 

 

Manfaat Suara Ibu Pada Bayi

 

Tahukah Mom, suara Mom memiliki kekuatan yang sangat besar dalam mengembangkan otak bayi pada awal kehidupannya?

 

Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan tidak hanya memenangkan bayi saja, namun suara Mom memiliki sinyal unik yang membantu sel otak bayi berkembang pesat.

 

Hebatnya lagi, perkembangan tersebut terjadi setiap komunikasi Mom pada bayi sejak dalam kandungan!

 

Menurut situs Early Years, sebuah studi tahun 2014 terhadap bayi prematur menunjukkan bahwa memutar rekaman suara Mom, saat bayi mengisap dot sudah cukup untuk meningkatkan perkembangan keterampilan makan oral dan mempersingkat masa tinggal mereka di rumah sakit.

 

Psychology Today, memperkuat dukungan penelitian tersebut, dengan menuliskan dalam artikelnya adanya perkembangan positif pada bayi yang dirawat pada NICU serta kemajuan perkembangan lingkungan yang didapat dari suara tersebut. Dampak ini membantu pemulihan dan tumbuh kembang lebih cepat dari bayi lainnya.

 

 

Suara Mom, mampu menenangkan bayi dalam situasi stres, mengurangi kadar kortisol, hormon stres, meningkatkan kadar oksitosin serta hormon ikatan sosial.

 

Para ilmuwan bahkan telah melacak kekuatan suara ke otak bayi: hasilnya dapat mengaktifkan korteks prefrontal anterior dan wilayah temporal posterior kiri lebih kuat daripada suara asing, mempersiapkan bayi untuk tugas khusus pemrosesan bicara.

 

Carvalho dan rekan dalam jurnalnya menjelaskan, bayi mampu membedakan suara Mom dan orang asing. Mereka bahkan bisa membedakan antara bahasa Mom dan bahasa asing.

 

Psychology Today merilis adanya penelitian lain mengenai suara Mom dan bayi. Pada penelitian tersebut terbukti bahwa anak-anak dapat secara akurat mengidentifikasi suara Mom mereka lebih dari 97 persen dalam waktu kurang dari satu detik.

 

Menurut keterangan para ahli yang dilansir oleh situs Britannica, suara Mom mengaktifkan berbagai struktur otak termasuk amigdala.

 

Parenting Science mengungkap, penelitian yang dilakukan oleh Leslie Seltzer pada anak, menemukan anak yang sering menghabiskan waktu bersama Mom mereka, baik secara langsung atau melalui telepon, mengalami pemulihan tercepat.

 

Tingkat level stress mereka atau hormon kortisol, kembali ke garis dasar dalam waktu 30 menit.

 

Dan tingkat oksitosin atau hormon cinta mereka mendapat dorongan yang berlangsung setidaknya selama satu jam. Sedangkan yang tidak berinteraksi dengan Mom mereka, hormon kortisol terus meningkat.

 

Yaitu yang mengatur emosi, nukleus accumbens dan korteks prefrontal medial, yang merupakan bagian dari sirkuit penghargaan utama, dan area wajah fusiform, yang memproses informasi wajah visual.

 

 

Pola aktivitas otak ini dapat disamakan dengan sidik jari saraf, di mana suara seorang Mom memicu aktivitas tertentu di otak anaknya.

 

Peneliti juga menemukan semakin banyak koneksi saraf antara daerah otak pada selektif suara dan yang terkait dengan suasana hati, penghargaan, dan pemrosesan wajah, maka semakin banyak kemampuan komunikasi sosial yang dimiliki seorang anak.

 

Dengan kata lain, sidik jari saraf suara Mom di dalam otak anak dapat memprediksi kemampuan anak tersebut untuk berkomunikasi di ranah sosial.

 

Sebuah penelitian popular yang dilakukan oleh DeCasper AJ dan Fifer tahun 1980, menyimpulkan bayi newborn menyukai suara Mom.

 

Ketika mendengarkan suara yang diputar melalui pengeras suara, dan minat mereka meningkat dan berkurang tergantung pada siapa yang mereka dengar.

 

Bayi lebih tertarik ketika mendengar suara Mom. Mereka menghabiskan lebih banyak waktu untuk menoleh ke arah pengeras suara.

 

Dua penelitian lain menyebutkan bayi menunjukkan respons lebih tenang saat mendengar suara Mom ketika melalui proses tertekan (misalnya, saat disuntik).

 

Lalu bagaimana dengan pengaruh suara Dad pada bayi? Sebuah jurnal yang dilakukan oleh Barbara S Kisilevsky dalam Research Gate menulis, bayi Newborn mengenali suara Dad sejak kandungan.

 

Namun, bayi lebih mengenali suara Mom dibandingkan Dad ketika lahir. Tidak berarti keberadaan Dad, tidak memberikan dampak positif pada anak lho.

 

Menurut All4kids, Dad yang sering terlibat dengan anak mempengaruhi tingkat sosialisasi, kepercayaan diri, dan pengendalian diri yang lebih tinggi pada anak. Anak-anak ini cenderung tidak bertindak negatif di sekolah atau terlibat dalam perilaku berisiko di masa remaja.

 

(Nyanya)

Foto : Dreamstime, NDTV, UCSF