Flu Singapura atau Hand Foot Mouth Desease (HFMD) adalah penyakit yang menular dan umum terjadi pada anak. Dalam situsnya IDAI menulis, penyakit ini umumnya gejala ringan namun dapat menyebabkan komplikasi berat.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (Centers for Disease Control and Prevention) (CDC), merilis tiga varian virus yang dapat mengakibatkan flu Singapura. Yaitu:
1. Coxsackievirus A16 (yang biasa mewabah di Amerika Serikat)
2. Coxsackievirus A6 untuk gejala ringan
3. Enterovirus 71 (EV-A71) yang biasa mewabah di Asia Timur dan Asia Tenggara. Varian ini yang sering dikaitkan dengan komplikasi encephalitis pada kasus berat.
Walau bergejala ringan, namun lesi di daerah mulut membuat anak sulit makan dan minum sehingga mudah dehidrasi dan nutrisi penting. Penderita dapat menularkan penyakit ini melalui cairan, lesi kulit yang pecah dan BAB. Rata-rata anak yang alami gejala ringan akan mengalami sakit selama tujuh sampai sepuluh hari.
Periode infeksi virus memiliki masa inkubasi selama tiga sampai enam hari. Saat itu, anak akan mengalami demam turun naik. Kemudian dapat muncul ruam atau bintik pada telapak kaki, tangan dan mulut.
Pada periode inkubasi umum terjadi kurang nafsu makan, anak lemas atau lebih rewel karena tidak nyaman, suara serak dan pusing berkala.
Hari kedua demam, lesi atau sariawan pada mulut muncul perlahan. Sedangkan ruam terjadi mulai hari kedua demam secara berkala.
Saat ini anak akan rewel dan kesakitan saat makan dan minum, ngiler, hanya mau minum air dingin. Lalu diikuti bintik merah di telapak tangan dan kaki.
Gejala dapat terjadi hal yang sama pada anak maupun dewasa. Namun situs NHS menyebutkan, dapat lebih buruk pada anak dan bayi dibawah usia lima tahun.
Siapapun dapat tertular kembali penyakit ini kapanpun. Penyakit ini bukan penyakit satu kali seumur hidup. Dan bukan bagian dari infeksi flu, walau dikenal sebagai flu Singapura.
Dilansir dari halaman situs IDAI, beberapa laporan menyebutkan kasus berat pada penyakit ini seperti meningitis (radang selaput otak) dan ensefalitis.
Pasien pada kasus berat tersebut harus dirawat intensif karena dapat mengakibatkan kematian. Beberapa penelitian menunjukkan HEV 71 merupakan strain tersering penyebab komplikasi berat.
Hasil laporan dari kasus lainnya menunjukkan penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi lain seperti lepasnya kuku jari tangan dan kaki, malnutrisi dan dehidrasi pada pasien.
Cara Penularan Flu Singapura
CDC menjelaskan, penularan flu Singapura terjadi akibat kontak penderita dengan orang lain. Penularannya terjadi pada :
1. Sekresi hidung dan tenggorokan seperti air liur, lendir di hidung.
2. Cairan tubuh dari luka, lecet atau ruam
3. BAB
Cara penularan dapat terjadi apabila penderita kontak dengan oranglain dengan cara:
1. Kontak dengan droplet saat penderita bersin atau batuk
2. Menyentuh penderita atau melakukan kontak fisik lain seperti cium, memeluk, berjabat tangan, berbagi alat makan, makan dari makanan yang dilumatkan dalam mulut penderita, dan lainnya.
3. Menyentuh BAB penderita seperti saat mengganti popok
4. Tangan yang terinfeksi virus memegang bagian mata, hidung atau mulut.
5. Bersentuhan dengan objek atau benda yang terinfeksi virus. Seperti mainan, Playground, meja atau kursi, dan lainnya.
Penanganan flu Singapura.
Kapan harus temui dokter? Segera temui dokter apabila Mom melihat gejala awal flu Singapura seperti?
1. Anak tidak mau minum atau kurang cairan atau terdapat tanda dehidrasi pada anak.
2. Demam anak lebih dari tiga hari
3. Anak memiliki imunitas rendah
4. Gejala anak mulai berat
5. Tidak menunjukkan kemajuan setelah 10 hari
6. Anak dengan usia sangat muda, terutama berusia dibawah enam bulan.
Kunjungi dokter untuk penanganan tepat pada anak. Mom dapat melakukan perawatan seperti:
1. Cobalah susui lebih sering
2. Berikan cairan atau ASIP dingin agar anak lebih nyaman
3. Gunakan parasetamol sebagai pereda demam
4. Pakai obat kumur atau spray yang diresepkan untuk mengobati luka mulut yang sakit
5. Observasi gejala pada anak dan jangan ragu larikan pada unit gawat darurat apabila terdapat sifat kedaruratan seperti kejang saat demam, dehidrasi dan lainnya.
Cara mencegah flu Singapura
Agar tidak terjadi penularan kembali dan pada orang lain baiknya melakukan :
1. Jaga kebersihan dengan rajin cuci tangan
2. Tidak menggunakan alat makan bersama
3. Gunakan masker saat bergejala
4. Cuci tangan setiap berkontak dengan pasien
5. Hindari anak memegang barang sembarang dan pegang mata hidung dan mulut dengan tangan kotor
6. Hindari tempat umum dan keramaian. Selalu gunakan disinfektan dan cuci tangan setiap menyentuh benda di muka publik
7. Makan makanan bergizi, rajin menjemur dibawah matahari pagi dan rutin mengkonsumsi buah serta suplemen vitamin
(Nyanya)
Sumber : berbagai sumber
Foto : People