Tips Memilih Mainan Teether Yang Aman Untuk Bayi

Bayi mulai mengalami masa tumbuh gigi sejak usia empat sampai enam bulan. Pada masa ini mainan teether, popular digunakan sebagai alternatif yang dapat mengurangi rasa nyeri pada gusi akibat tumbuh gigi.

Walau demikian, banyak jenis mainan yang beredar terkadang membuat orangtua bingung memilih mainan terbaik untuk bayi. Dan perlu memperhatikan bahwa tidak semua mainan teether bayi aman digunakan lho!

 

Kandungan Teether Yang Berbahaya

Dilansir dalam CBC News, orangtua terkadang membeli mainan bayi yang berlabel aman dan bebas bahan kimia berbahaya pada bayi. Namun, kenyataannya label tersebut tidak menjamin 100% kandungan mainan tersebut aman.

Hasil penelitian di Amerika Serikat yang meneliti lima lusin mainan teether bayi, menemukan seluruh mainan tersebut positif mengandung Bisphenol-A (BPA) dan beberapa kandungan kimia berbahaya lainnya seperti endocrine.

Endocrine merupakan sistem kontrol kelenjar yang dapat mengontrol kelenjar tanpa saluran yang mengatur hormon. Bahan kimia berbahaya dapat menggangu sistem endocrine sehingga keseimbangan hormon tubuh terhambat. Yang nantinya mempengaruhi fungsi perkembangan, reproduksi, neurologi, imun bayi dan gangguan lainnya.

“Mainan yang mengandung gel atau air mengandung bahan pengawet paraben. Sehingga dapat menggangu sistem Endocrine.” jelas Kannan, peneliti New York State Department of Health dan Sekolah Kesehatan Masyarakat, State University of New York, Albany, Amerika Serikat, kepada CBC News.

Untuk menstimulasi keadaan mulut, peneliti merendam mainan dalam air selama satu jam. Dan menemukan bahwa kandungan BPA, beberapa bahan kimia paraben, antimikrobial seperti triklosan san triklokarban, pada hampir seluruh teether.

Penelitian yang di publikasikan di American Chemical Society, Jurnal Environmental Science and Technology, menemukan BPA dan kimia lain tetap ditemukan walau mainan tersebut berlabel bebas BPA atau tidak beracun (non toxic).

Hampir 90% mainan yang kami beli berlabel bebas BPA, namun Kannan menjelaskan menemukan hampir seluruh produk mengandung BPA. Dan kebanyakan yang mengandung BPA berlabel non-toxic. “Kami menemukan lebih dari 15 sampai 20 jenis kandungan kimia berbahaya pada mainan tersebut.”

Situs WebMD menambahkan, terdapat 59 jenis teether dibeli secara online dianalisa di Amerika Serikat, dan hasilnya terdapat 26 potensi kimia mengganggu sistem endocrine.

 

Jenis Mainan Yang Berbahaya Bagi Bayi

Terdapat jenis mainan gigitan yang tidak direkomendasikan aman digunakan pada bayi.

Salah satunya, mainan gigitan kalung amber. American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan bayi tidak menggunakan perhiasan sama sekali. Dan Desember 2018, Food and Drug Administration (FDA) memperingatkan oranhtuda tidak memberikan kalung teether kepada bayi karena bahaya tercekik dan tersedak sangat tinggi.

Kasus kematian bayi akibat kalung ini dilaporkan setiap tahun. Seorang Ibu bahkan menuntut situs e-comercee Etsy, tahun 2019, setelah bayinya meninggal tercekik mainan tersebut saat tidur siang.

Situs FDA menambahkan bahaya penggunaan krim dan gel pereda nyeri pada gusi bayi. FDA peringatkan penggunaan pengobatan tropikal untuk meredakan rasa nyeri akibat tumbuh gigi, termasuk obat yang diresepkan atau krim dan gel OTC atau homeopathic teething tablet tetap memiliki resiko serius pada bayi.

Kandungan Benzocaine atau anastesi lokal digunakan sebagai bahan aktif pada krim dan gel produk seperti Anbesol, Baby Orajel, Cepacol, Chloraseptic, Hurricaine, Orabase, Orajel, dan Topex. Pengobatan ini berbahaya dan tidak efektif karena kandungannya akan larut dan tersapu air liur bayi didalam mulut.

Penggunaan obat ini dapat berbahaya karena dapat menyebabkan kondisi methemoglobinemia, yaitu kapasitas oksigen dalam sel darah merah berkurang.

Ditulis oleh situs The Tot, ada enam kandungan berbahaya yang perlu Mom hindari pada bayi. Yaitu PVC/vinyl, phthalates, BPA, latex, lead, antimony dan cadmium.

Keenam kandungan ini berbahaya bagi bayi namun umum ditemukan pada gigitan bayi.

 

Apakah teether dari kayu aman dan tidak berbahaya?

Walau terbuat dari bahan natural, ternyata bahan kayu dapat berbahaya bagi bayi.

Penelitian meyebutkan bahan kayu memiliki tingkat penurunan tertinggi “titer bakteri”. Dalam sebuah studi oleh Koch et al pada tahun 2002 membandingkan kelangsungan hidup bakteri pada kayu, plastik, dan baja. Namun mereka menemukan bakteri bertahan paling lama pada plastik diikuti oleh stainless steel.

dr. Ariani Dewi Widodo, Sp.A, dalam Kumparan Mom, menjelaskan sebelum memberikan mainan gigitan bayi berbahan kayu baiknya konsultasikan dahulu dengan dokter anak.

Bahan kayu sulit dibersihkan dengan sempurna. Banyak serat-serat yang membuat bahan kayu mudah menyerap air sehingga memungkinkan terjadinya pertumbuhan bakteri.

Kelembaban yang disebabkan oleh air liur pada bayi juga dapat menumbuhkan jamur pada serat kayu.

Food and Drug Administration (FDA) tidak merekomendasikan teether kayu berbentuk beads karena memiliki potensi tersedak dan memasukannya dalam katagori hazard untuk bayi.

Bayi 7 bulan meninggal dunia setelah dilarikan ke UGD akibat tersedak teether kayu di Amerika Serikat.

Baru-baru ini Target menarik produk teether kayu Bebe au Lait, atas desakan badan Consumer Product Safety Commission (CPSC) Amerika Serikat.

 

Tips memilih mainan teether yang aman

1. Perhatikan bahan mainan yang digunakan. Apabila material mainan mudah terkelupas, lepas atau bocor lebih baik pilih alternatif mainan lain.

2. Situs healthline menulis, para ahli setuju untuk tidak memberikan anak teether beku dalam bentuk apapun. teether lebih baik didinginkan dalam kulkas dibandingkan dibekukan dalam freezer. Hal ini karena, tekstur beku yang keras dapat melukai gusi.

3. Tidak membeli teether berbentuk kalung, mutiara, bulatan bertali, yang dapat berbahaya bagi bayi. Baik tercekik saat digunakan, tersedak saat lepas atau copot. FDA menambahkan teether jenis ini daat melukai bahkan membuat mulut bayi terinfeksi.

4. Pilih berbahan 100% karet natural. Bahan ini umumnya termasuk bahan food grade yang aman bagi bayi dan mudah dibersihkan.

5. Tidak memilih mainan dengan baterai.

6. Perhatikan label pada kemasan. Dan pilih produk dengan merk terpercaya.

Selamat memilih teether Mom!

 

(Nyanya)

Sumber : berbagai sumber

Foto : My best

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *