Pasti khawatir ya, ketika menstruasi setelah masa nifas selesai tidak kunjung datang.
Ternyata, menyusui berperan penting dalam mempengaruhi proses menstruasi Mom.
Kenapa begitu ya? Simak bareng yuk!
Alasan Menstruasi Terlambat
Situs Healthdirect menulis, sangatlah normal bagi Ibu menyusui tidak mendapati menstruasi setelah masa nifas selama berbulan-bulan bahkan satu atau dua tahun lamanya.
Namun, apabila Mom memberikan susu formula sebagai pengganti ASI, besar kemungkinan menstruasi akan datang lebih cepat sampai dengan tiga minggu setelah masa nifas.
Kembalinya menstruasi sebenarnya tidak terlalu nerpengaruh pada suplai ASI yang diproduksi selama menyusui. Namun, beberapa Ibu mengemukakan terjadi penurunan suplai ASI selama menstruasi.
Hormon oksitosin dan prolaktin, yang bertanggung jawab untuk produksi susu dan reflek let-down (LDR) memegang peran penting alasan masalah ini terjadi.
Peningkatan kadar hormon ini justru menekan otak untuk membuat hormon utama yang merangsang ovarium untuk menumbuhkan sel telur setiap bulannya.
Ketika seorang ibu menyusui secara eksklusif, atau bahkan secara konsisten, kecil kemungkinannya dia akan berovulasi sama sekali sampai dia mulai menyapih.
Dikarenakan terjadinya penurunan hormon prolaktin yang memproduksi ASI, ovulasipun terhambat. Sehingga menstruasi terlambat datang.
Apakah Ada Kemungkinan Hamil Walau Tidak Menstruasi Saat Menyusui?
Terlambat menstruasi menyusui sangat normal terjadi karena setelah melahirkan terjadi perubahan hormonal yang besar dalam tubuh Ibu.
Menurut The Womanly Art of Breastfeeding, hampir semua orang yang menyusui bayinya secara penuh akan bebas dari periode menstruasi selama 3 – 6 bulan atau lebih.
Fase ini disebut amenore laktasi. Saat menyusui esklusif berarti bayi bergantung sepenuhnya pada ASI.
Situs La Leche League International menambahkan umumnya ibu menyusui mendapatkan menstruasi kembali antara 9 sampai 18 bulan setelah melahirkan.
Namun, apabila proses penyapihan terjadi sebelum itu, siklus menstruasi dapat kembali lebih awal.
Ketika bayi menyusui, hisapan bayi memacu pengeluaran hormon yang disebut Gonadotrophin Releasing Hormone (GnRH).
Hormon ini menekan pengeluaran Luteinizing Hormone (LH) dan menghambat terjadinya pelepasan sel telur atau ovulasi sehingga menyusui bisa jadi KB alami MAL (Metode Amenore Laktasi) dengan syarat :
1. Ibu harus menyusui bayi secara langsung atau eksklusif, maksimal jeda menyusui adalah 4 jam. Sebisa mungkin menyusui minimal 10-12 kali dalam 24 jam
2. Ibu belum mengalami menstruasi sejak melahirkan
3. Bayi berusia kurang dari 6 bulan
Namun, perlu digarisbawahi bahwa ibu menyusui yang belum mendapatkan menstruasi kembali tetap memiliki peluang untuk hamil. Konsultasikan kepada dokter atau bidan kontrasepsi yang menunjang ibu menyusui sebagai ekstra pengaman.
Apakah Menstruasi Mempengaruhi ASI?
Menyusui saat menstruasi tidak akan membuat bayi sakit. Kandungan ASI tetap bernutrisi tinggi dan sangat baik bagi bayi.
Walau demikian, akan ada sedikit perubahan yang tidak sama sekali mempengaruhi manfaatnya pada bayi. Dan hanya terjadi selama beberapa hari saja.
Ada kemungkinan saat menstruasi kembali dapat menyebabkan nyeri pada puting, penurunan suplai ASI, dan rasa ASI berubah.
Penelitian menunjukkan komposisi ASI berubah di sekitar ovulasi (pertengahan siklus). Tingkat natrium dan klorida dalam susu naik sementara laktosa (gula susu) dan kalium turun. Jadi, ASI saat menstruasi bisa lebih asin atau kurang manis.
Ovulasi dapat merubah kadar estrogen dan progesteron sehingga mempengaruhi payudara dan ASI. Saat kadar estrogen dan progesteron naik, payudara terasa penuh dan lembut.
Kadar estrogen yang lebih tinggi akan mengganggu produksi ASI. Studi juga menunjukkan bahwa kadar kalsium dalam darah turun setelah ovulasi. Tingkat kalsium yang lebih rendah juga dapat menyebabkan puting sakit dan penurunan suplai ASI.
Agar produksi atau suplai ASI tidak mengalami penurunan, sebaiknya mom antisipasi dengan melakukan :
1. Makan makanan bergizi
2. Perbanyak konsumsi air minum
3. Gunakan booster ASI bila perlu, konsultasikan dengan ahli
4. konsumsi kalsium dan magnesium
5. Konsultasi dengan konselor laktasi bila mendapati hambatan atau kesulitan selama menstruasi
Mom juga perlu memberikan perhatian lebih kepada bayi yang akan ada kemungkinan tidak nyaman atau menolak karena ASI yang berubah selama menstruasi.
Gendong, skin to skin, ajak bicara, manjakan bayi lebih dan upayakan tidak menambahkan pendamping ASI lainnya atau makanan padat.
(Nyanya)
Sumber : berbagai sumber
Foto : parenting first cry