Apa Itu Read Aloud?
Morrison & Wheeler, n.d; menyebutkan membaca dengan lantang atau nyaring (Read Aloud) adalah praktik instruksional di mana orang dewasa membacakan teks dengan lantang kepada anak-anak (dimulai sejak lahir).
Untuk membangun keterlibatan, pembaca memvariasikan suara dan kecepatan mereka; mereka menggunakan kontak mata, gerak tubuh, alat peraga, dan banyak lagi.
Melibatkan bayi membaca dengan read aloud, dapat mendalami setiap halaman lebih luas.
Saat lakukan ini, akan melibatkan jeda mengajukan pertanyaan dan menawarkan penjelasan, reaksi, dan komentar.
Bahkan, saat membaca yang membacakan memikirkan cara intonasi yang tepat sebagai sumber penting interaksi dua arah.
Sebagian orang berfikir mungkin hanya membaca halaman teks dengan teks sedikit, menanggapi dengan kata-kata gerakan atau ocehan bayi.
Uniknya cara ini dapat mengundang bayi dan balita untuk “membaca”, mempromosikan kosa kata baru dan pemahaman baru yang lebih luas.
Manfaat Read Aloud Pada Bayi
Read Aloud dalam buku Wright, T.S. 2018-2019. “The Power of Interactive Read-Alouds“, membantu mengembangkan kompetensi penting yang dibutuhkan bayi dan balita untuk menjadi pembaca yang terampil di kemudian hari.
Dua dari kompetensi tersebut adalah pengetahuan kosa kata dan pengetahuan dunia.
Melalui Read Aloud, anak-anak dapat mempelajari nama dan arti dari benda, tindakan, orang, dan ide di sekitar mereka.
Pada saat yang sama, anak-anak dapat belajar bagaimana orang-orang, ide-ide, dan hal-hal ini berhubungan satu sama lain, yang merupakan informasi latar belakang yang penting untuk pengembangan literasi di masa depan.
Setiap orangtua ingin sekali anak lebih menyukai aktivitas membaca buku bukan?
Namun, terkadang aktivitas kita yang melelahkan, saat menitipkan anak pada oranglain, ingin shortcut anak tidak rewel seringkali kita memberikan gadget sebagai solusinya.
Ketika mengenal gadget akan sulit mengarahkan rasa nyaman anak pada interaksi buku.
Lalu bagaimana baiknya?
IOWA University menemukan hasil riset bahwa :
Membaca nyaring atau read aloud membantu siswa belajar bagaimana menggunakan bahasa untuk memahami dunia.
Hal ini meningkatkan keterampilan pemrosesan informasi, kosa kata, dan pemahaman mereka.
Read aloud menargetkan keterampilan pelajar audio.
Penelitian telah menunjukkan bahwa guru yang membacakan dengan nyaring dapat memotivasi siswa untuk membaca.
Kenapa Harus Read Aloud?
Semakin banyak cerita yang di bacakan, semakin banyak kata yang akan didengar bayi dan semakin baik mereka dapat berbicara.
Mendengar kata-kata membantu membangun jaringan kata yang kaya di otak bayi.
Anak-anak yang orang tuanya berbicara dan membacakan untuk mereka sering mengetahui lebih banyak kata pada usia 2 tahun daripada anak-anak yang belum pernah dibacakan.
Saat melakukan Aktivitas Read Aloud, Apa ya pengaruhnya pada bayi?
Hasil riset menunjukan sisi positif pada bayi yang melakukan read aloud :
1. Mengajarkan bayi tentang komunikasi
2. Mengenalkan konsep seperti angka, huruf, warna, dan bentuk dengan cara yang menyenangkan
3. Membangun keterampilan mendengarkan, memori, dan kosa kata
4. Memberi bayi informasi tentang dunia di sekitar mereka
Pengaruh lain yang bermanfaat yaitu
1. Bayi mendengar setiap orangtua menggunakan banyak emosi dan suara ekspresif yang berbeda.
Cara ini mendukung perkembangan sosial dan emosional.
2. Mendorong bayi untuk melihat, menunjuk, menyentuh, dan menjawab pertanyaan.
Kegiatan ini membantu perkembangan sosial dan keterampilan berpikir.
3. Bayi meningkatkan keterampilan bahasa dengan menyalin suara, mengenali gambar, dan mempelajari kata-kata.
Apabila Mom perhatikan, usia dini pada bayi dibawah 13 bulan adalah usia yang tinggi mempelajari bahasa, sensori indra penglihatan dan pendengaran, serta fungsi kognitif.
Penelitan lain menyebutkan manfaat Read Aloud :
1. Membantu anak menyukai membaca saat usia sekolah dan dewasa
2. Mempelajari huruf dan angka secara tidak langsung dengan alami
3. Meningkatkan kemampuan bahasa
4. Menurukan resiko minim literasi
5. Memepelajari pengalaman dan mengenal banyak informasi mengenai dunia luar.
Aktifitas sederhana untuk membacakan cerita secara rutin dan terus menerus sehingga berdampak untuk membuat biasa mendengar (listening), mau membaca, dan akhirnya bisa membaca (independent reading). –Jim Trelease
Kegiatan yang menyenangkan untuk memulai literasi.
Dapat membantu meningkatkan kecerdasan dalam berbagai aspek lainnya seperti kemampuan komunikasi, sains hingga matematika
Tabel Hayes and Ahrens, Journal of Child Language, menyebutkan bahwa aktivitas membaca meningkatkan literasi berkali lipat lebih tinggi dibanding TV dan komunikasi dua arah.
Mari kita baca yuk!
Teks : Nyanya
Sumber : Berbagai sumber
Foto: Zero To Three