Siapa yang tidak mengenal daun kelor? Tanaman ini terdapat di belahan dunia manapun yang dimanfaatkan turun temurun karena khasiatnya.
Daun kelor atau yang disebut dalam situs KellyMom sebagai “pohon ajaib” atau moringa oleifera secara tradisional telah digunakan untuk melengkapi mineral yang diperlukan (besi, kalsium, kalium, seng) , vitamin (A, C, E, dan B kompleks), dan protein pada anak-anak, ibu hamil dan menyusui.
Kelor menjadi salah satu super food yang banyak direkomendasikan oleh ahli sebagai pelengkap gizi tinggi, mudah dan murah dikonsumsi.
Malunggay (moringa) adalah pohon yang tumbuh cepat dan tahan kekeringan yang berasal dari kaki bukit selatan Himalaya di barat laut India, dan dibudidayakan secara luas di daerah tropis dan subtropis di seluruh dunia. Hasil tumbuhan ini pada polong dan daun mudanya digunakan sebagai sayuran.
Kandungan nutrisi daun kelor meliputi:
Zat besi ditemukan 25x dari bayam
Potasium ditemukan 15x dari pisang
Kalsium ditemukan 15 kali dari susu
Vitamin C ditemukan 10x dari wortel
Protein ditemukan 9x dari yogurt
Vitamin C ditemukan 7x dari jeruk
Hasil riset di Filipina menunjukkan ibu menyusui yang mengonsumsi kelor setiap hari mengalami peningkatan yang signifikan dalam volume ASI dan penambahan berat badan bayi.
Jurnal kedokteran anak Filipina, ibu yang melahirkan secara prematur pada usia kehamilan 37 minggu atau kurang yang diberi kelor atau plasebo mulai 3 hari pascapersalinan.
Peserta riset memompa ASI perah pada jadwal yang sama dan dengan jenis pompa yang sama, tetapi ibu yang mengonsumsi kelor memiliki lebih banyak ASI secara signifikan pada 4 dan 5 hari pascapersalinan.
Para peneliti studi menyimpulkan: “Daun kelor meningkatkan produksi susu pada hari ke-4 hingga ke-5 pascapersalinan di antara ibu yang melahirkan bayi prematur.”
Studi lain, yang dipresentasikan di American Academy of Pediatrics Section on Breastfeeding pada tahun 2002, dan dirujuk di bagian Lactmed tentang kelor, juga menemukan konsumsi kelor secara positif meningkatkan produksi ASI.
Studi ini melihat efek konsumsi kelor di antara ibu dari bayi prematur berusia 37 minggu atau kurang. Para ibu ini diberi plasebo, kelor, atau obat domperidone atau metoclopramide, dengan instruksi untuk memompa.
Pada 7 dan 14 hari pascapersalinan, ibu yang mengonsumsi kelor, domperidone, atau metoklopramid mengalami peningkatan suplai ASI, sedangkan ibu yang mengonsumsi plasebo tidak.
Manfaat lain daun kelor
1. Jumlah zat besi yang cukup dalam tubuh dapat membantu ibu baru mengatasi kelelahan dan kelelahan.
Saat bersalin perempuan kehilangan banyak darah selama persalinan. Karenanya, konsumsi kelor dapat membantu mengisi kembali darah yang hilang dari tubuh ibu baru.
2. Mengkonsumsi daun kelor dapat membantu mengatasi nyeri persalinan. Sifat anti-inflamasi dan antibakteri dapat membantu menghilangkan kelesuan rahim setelah melahirkan.
Dengan ini, ibu dapat mencegah masalah rahim maupun infeksi kandung kemih setelah melahirkan.
3. Studi Senegal mencatat bahwa penggunaan malunggay postpartum meningkatkan asupan vitamin A ibu dan juga meningkatkan kandungan vitamin A ASI selama setidaknya enam bulan.
4. Situs Motherlove menambahkan, belum ditemukan kontraindikasi yang diketahui untuk konsumsi kelor saat menyusui. Menurut Lactnet, sebuah penelitian kecil tidak menemukan efek buruk dari mengkonsumsi kelor pada ibu menyusui.
Namun tetap disarankan untuk tidak konsumsi batas berlebih setiap harinya.
(Nyanya)
Foto : First Cry Parenting, USA Today, flab fix