Air Nabeez, ASI Booster Alami Saat Berpuasa 

Siapa yang tidak mengenal manfaat air nabeez atau rendaman kurma? Tidak hanya baik untuk kesehatan, ternyata air ini memiliki kandungan baik untuk ibu menyusui sebagai booster ASI alami!

Cek lebih dalam soal kandungan air nabeez yuk!

 

Pengaruh tidak kurma sebagai ASI Booster?

Apa yang kita makan penting sangatlah penting saat menyusui. Terutama kandungan superfood yang dapat kita temui pada kurma. Dengan mengkonsumsi makanan tinggi nutrisi, suplai ASI dapat meningkat, energi bertambah terutama saat menjalankan puasa serta berat badan bayi terjaga dengan baik karena produksi yang cukup untuk kebutuhannya.

Situs Sandford Health mengemukakan mengkonsumsi kurma dapat meningkatkan prolaktin, yaitu hormon yang memberi tahu tubuh untuk memproduksi ASI. Kurma juga kaya kalsium, tinggi serat dan manis alami.

Jurnal Pediatric Sciences, melakukan pengujian pada kandungan buah kurma dan kelabat atau fenugreek. Dalam pengujian tersebut, peneliti memberi teh herbal kepada 75 ibu menyusui ASI eksklusif dalam tiga kelompok.

Kelompok pertama hanya diberi fenugreek herbal tea, kelompok kedua mengkonsumsi kurma dan kelompok ketiga tidak diberi kedua bahan tersebut.

Hasilnya dua minggu kemudian, jumlah ASI perah ibu yang mengkonsumsi fenugreek dan kurma lebih banyak dibandingkan kelompok yang tidak mengkonsumsi sama sekali.

Pertambahan berat badan bayi pada ibu menyusui yang konsumsi kurma lebih banyak dibandingkan ibu yang mengkonsumsi fenugreek.

Dalam penelitian pada air nabeez, didapatkan hasil bahwa ada pengaruh kurma nabeez terhadap peningkatan produksi ASI dan peningkatan berat badan bayi. Kurma nabeez pada ibu nifas dapat meningkatkan produksi ASI sehingga kebutuhan bayi akan terpenuhi dengan ASI baik secara kualitas maupun kuantitas.

Penelitian lain yang melibatkan ibu menyusui dengan kurma, menyebutkan jumlah ASI ibu menyusui yang menerima buah kurma secara signifikan lebih tinggi daripada kelompok kontrol lain.

Konsumsi buah kurma ternyata bermanfaat untuk meningkatkan dan meningkatkan kuantitas ASI pada ibu menyusui. Buah kurma bisa menjadi alternatif galactagog atau booster ASI.

 

Manfaat Air Nabeez 

Ibu menyusui yang mengkonsumsi air nabeez, akan menerima banyak manfaat bagi kesehatan maupun suplai ASI. Air nabeez atau rendaman kurma memiliki manfaat antara lain:

1. Detox alami tubuh 

Kandungan alkali pada air nabeez mampu menetralkan serta membuang racun dalam tubuh. Dengan demikian, metabolisme dan pencernaan tubuh akan jauh lebih baik.

2. Sebagai superfood yang sehat 

Kandungan 100 gram kurma mengandung nutrisi:

Kalori 277 

Karbohidrat 75 gram

Serat : 7 gram

Protein: 2 gram

Potassium: 20% sesuai pada indeks rekomendasi diet harian

Magnesium: 14% sesuai pada indeks rekomendasi diet harian

Mineral: 18% sesuai pada indeks rekomendasi diet harian

Manganese mineral : 15% sesuai pada indeks rekomendasi diet harian

Zat besi : 5% sesuai pada indeks rekomendasi diet harian

Vitamin B6: 12% sesuai pada indeks rekomendasi diet harian

3. Tinggi antioxidan 

Situs Healthline menulis, terdapat tiga kandungan antioksidan kurma yang sangat baik. Yaitu:

1. Flavonoids

Antioksidan yang sangat sehat dan kuat. Studi menemukan kandungan ini dapat menyembuhkan peradangan dan menurunkan resiko diabetes, alzheimer dan beberapa tipe kanker.

2. Karotenoid

Terbukti menjaga jantung lebih sehat serta mengurangi resiko Degenerasi Makula alias Age-related macular degeneration adalah gangguan penglihatan yang terjadi seiring berjalannya usia.

3. Asam Fenolat

Dikenal sebagai anti inflamasi yang dapat menurunkan resiko kanker dan penyakit jantung.

4. Membantu masalah otak dan daya ingat 

Studi laboratorium telah menemukan kurma bermanfaat untuk menurunkan penanda inflamasi, seperti interleukin 6 (IL-6), di otak. Tingkat IL-6 yang tinggi dikaitkan dengan risiko penyakit neurodegeneratif yang lebih tinggi seperti Alzheimer.

Selain itu, penelitian pada hewan telah menunjukkan bahwa kurma bermanfaat untuk mengurangi aktivitas protein beta amiloid, yang dapat membentuk plak di otak.

Ketika plak menumpuk di otak, mereka dapat mengganggu komunikasi antara sel-sel otak, yang pada akhirnya dapat menyebabkan kematian sel otak dan penyakit Alzheimer.

Satu penelitian pada hewan menemukan bahwa tikus yang diberi makanan yang dicampur dengan kurma memiliki memori dan kemampuan belajar yang jauh lebih baik, serta perilaku terkait kecemasan yang lebih sedikit, dibandingkan dengan mereka yang tidak memakannya.

Sifat penambah otak yang potensial dari kurma telah dikaitkan dengan kandungan antioksidannya yang diketahui dapat mengurangi peradangan, termasuk flavonoid

5. Kontrol gula darah

Kurma berpotensi membantu pengaturan gula darah karena indeks glikemik, serat, dan antioksidannya yang rendah. Dengan demikian, memakannya dapat bermanfaat bagi manajemen diabetes.

 

Resep Air Nabeez 

Bahan:

1. Buah kurma 100 gram atau sesuai selera dengan jumlah yang disarankan ganjil.

2. Air minum masak bersih yang disesuaikan dengan jumlah kurma

 

Cara Membuat: 

1. Pisahkan biji dari kurma, lalu tekan kurma agar sedikit lunak.

2. Masukan kurma ke dalam tumblr yang telah diisi air.

3. Tutup rapat, dan diamkan 8-12 jam di dalam kulkas sebelum dikonsumsi.

 

Dikutip dalam situs Jakmall, sebelum mengkonsumsi air nabeez sepatutnya memperhatikan hal berikut ini:

1. Air nabeez sebaiknya diminum kapan? Lakukan cara membuat air nabeez kurma tadi pada malam hari supaya bisa kamu minum ketika sahur. Namun, air nabeez kurma juga tetap dapat dikonsumsi saat berbuka puasa.

2. Sebelum diminum, aduk terlebih dahulu agar kurma yang sudah lunak dapat tercampur dengan air.

3. Saat mencoba resep air nabeez, gunakan 1 jenis bahan saja, yaitu kurma atau kismis. Sebaiknya tidak mencampurkan kedua bahan tersebut.

4. Air nabeez kurma hanya dapat bertahan selama 1-2 hari saja. Setelah hari ke-3, air rendaman kurma akan menjadi arak dan haram untuk dikonsumsi.

Selamat mencoba!

 

 

(Nyanya)

Sumber artikel : Berbagai sumber

Foto : Hungry for halal

 

 

Sukses Berpuasa Saat Menyusui

Bulan Ramadhan yang suci penuh berkah merupakan bulan kemenangan yang ditunggu. Namun, adakala rasa khawatir ketika ingin menjalankan puasa pada bulan Ramadhan ketika kita masih menyusui bayi. Bisa tidak sih ibu menyusui dapat menjalankan puasa dengan baik? Simak yuk ulasan kali ini!

Persiapkan diri agar berpuasa lebih maksimal

Mempersiapkan diri saat menjalankan puasa sebaiknya, dapat mengurangi hambatan saat mom menjalankan puasa. Menurut Mika AMANI, Konselor Menyusui, Birth Doula, dan Childbirth Educator AMANI Birth International, menjelaskan bahwa persiapan puasa bagi ibu menyusui berbeda dengan persiapan berpuasa mom lainnya.

Mika merekomendasikan memperhatikan 6 hal sebelum akhirnya mom dapat memutuskan berpuasa. Yaitu:

1. Mengumpulkan informasi
2. Tidak memaksakan diri
3. Perhatikan sinyal tubuh
4. Persiapkan stok ASIP (ASI perah) untuk kondisi khusus
5. Jaga asupan
6. Hindari susu formula

Dengan memperhatikan hal tersebut, mom dapat memastikan kemampuan berpuasa dengan tidak mengurangi kebutuhan bayi terutama pada eksklusif pumping maupun mom menyusui langsung.

Kebutuhan nutrisi ibu hamil dan menyusui

Ada perbedaan nutrisi yang dibutuhkan pada ibu hamil dan menyusui. Kebutuhan nutrisi ini penting dipenuhi untuk memaksimalkan perkembangan bayi dengan baik.

Untuk ibu hamil pada trisemester pertama, direkomendasikan adanya penambahan kalori sebanyak 100 kalori perhari. Dan dengan trisemester kedua dan ketiga menambah 300 kalori perhari.

Untuk ibu menyusui, penambahan jumlah kalori meningkat lebih banyak. Dengan tambahan 700 kalori yang didapatkan 500 kalori dari makanan dan 200 kalori dari cadangan lemak.

Semakin terpenuhi kecukupan gizi ibu hamil dan menyusui, semakin baik kualitas gizi mom dan bayi.

Memenuhi nutrisi menurut Mika, dapat dilakukan dengan cara :

1. Konsumsi protein lebih banyak saat sahur, berbuka dan malam hari

Protein menjadi sumber energi yang diolah terakhir setelah karbohidrat dan lemak. Serat pada sayur dan buah dapat membantu kesehatan pencernaan serta asupan vitamin.

2. Konsumsi pemanis alami

Rajin mengkonsumsi pemanis alami seperti kurma atau madu dapat mengembalikan energi pada tubuh lebih cepat.

3. Konsumsi sumber karbohidrat kompleks

Sementara karbohidrat kompleks adalah karbohidrat yang lebih lambat dicerna dan mengandung tinggi serat makanan.

Karbohidrat kompleks dapat diperoleh dari berbagai sumber makanan. Seperti jagung, quinoa, kentang, pisang, bit, apel, oatmeal, nasi merah, singkong, kacang merah hingga ubi jalar dan lainnya.

4. Menjaga cairan tubuh

Adapun rumus kebutuhan cairan pada ibu menyusui menurut Mika, dengan 50/100ml dikalikan dengan berat badan. Pada ibu menyusui kebutuhan ditambah  30% atau menjadi tiga sampai empat liter perhari atau sama dengan 12 gelas perhari.

Cairan sangat mempengaruhi kuantitas utama produksi ASI. Air dan hormon prolaktin merupakan bahan baku utama ASI.

Mika menjelaskan meskipun ibu menyusui mengkonsumsi makanan cukup nutrisi, yang akan membantu produksi hanyalah 10%. Berbeda dengan asupan cairan yang mampu mempengaruhi produksi ASI sebanyak 90%.

Jika volume cairan tidak tercukupi khususnya untuk mom yang tinggal di wilayah tropis, bisa dipastikan produksinya tidak optimal kuantitasnya.

Pastikan cukup cairan yang dapat mom akali asupannya tercukupi saat berbuka, malam hari dan sahur.

Pemenuhan nutrisi dengan empat cara tersebut dapat membantu produksi ASI sekaligus stamina ibu menyusui lekas terjaga.

Perubahan yang dirasakan saat berpuasa

Ketika mom memutuskan berpuasa, ada beberapa hal yang perlu mom pertimbangkan termasuk perubahan yang akan mom hadapi.

Mika menjelaskan, perubahan saat berpuasa dapat mempengaruhi tiga hal yaitu:

1. Sistem metabolisme

Ketika kadar gula turun maka karbohidrat secara alami dibongkar tubuh sebagai pengganti sumber tenaga.

Demikian pula pada kolesterol dan trigliserida akan di gunakan sebagai metabolisme tubuh.

2. Sistem persarafan dan hormonal

Ketika mom melakukan puasa dengan baik dan benar, sistem ini akan terkendali dengan baik. Artinya organ yang terkait dengan emosi seperti jantung, peredaran darah, lambung dan lainnya akan terkendali lebih baik.

Bila terdapat masalah psikologis yang mom alami, secara natural akan diperbaiki saat berpuasa.

3. Sistem pencernaan

Dengan mengistirahatkan sistem pencernaan selama 14 jam, dapat memaksimalkan kinerja enzim pencernaan.

Usia bayi dan pengaruhnya saat mom berpuasa

1. Usia dibawah 6 bulan

Usia dibawah 6 bulan yang sedang ASI eksklusif, tidak direkomendasikan berpuasa. Pada usia ini, mom disarankan fokus pada kebutuhan dan kepentingan bayi yang masih tergantung pada ASI sebagai sumber nutrisinya.

2. Usia bayi 6-12 bulan

Usia awal MPASI diperbolehkan melakukan berpuasa selama mom memperhatikan syarat utamanya yaitu kesehatan, adanya cadangan ASIP, berat badan bayi berada pada kurva hijau KMS.

Konsultasikan terlebih dahulu bila terdapat kondisi khusus diatas agar tidak menggangu kebutuhan bayi selama berpuasa.

3. Usia 12 – 21 bulan

Pada masa ASI dan MPASI lanjutan, mom dapat berpuasa selama sehat, produksi ASI cukup, tidak harus memiliki stok ASIP, berat badan bayi ada dalam kurva hijau KMS

4. Usia 21-24 bulan

Untuk masa penyapihan, syarat utama berpuasa yakni dengan ibu yang dipastikan sehat.

Selamat menunaikan ibadah puasa!

(Nyanya)

Sumber : Mika AMANI (Instagram : @mikayudistia )
Foto : baby centre

Tanda ASI Tidak Mencukupi Kebutuhan Bayi

Tanda Supply ASI Sedikit Kayak Apa Sih?

Apa ASI saya cukup buat bayi saya? Apa ASIP saya cukup buat bayi saya? Apa bayi saya menghisap ASI yang banyak?

Pertanyaan-pertanyaan seputar volume ASI sedikit sering sekali terdengar. Walau begitu, secara kasat mata terkadang belum yakin apakah supply ASI mencukupi kebutuhan bayi.

Kenali tanda-tandanya yuk, sebelum salah arti!

Alasan Kenapa Supply ASI rendah

Saat memberi susu botol atau pumping, lebih mudah untuk mengetahui dengan tepat berapa ons yang diminum bayi setiap hari. Saat menyusui langsung, ini bisa lebih sulit.

Situs MilkBar menulis, persentase yang lebih kecil masih akan memiliki apa yang disebut sebagai ‘persediaan susu yang benar-benar rendah’ yang bisa disebabkan oleh kondisi medis.

Kondisi medis ini seperti jaringan kelenjar yang tidak mencukupi (IGT) atau hipoplasia, beberapa kondisi metabolisme, retensio plasenta, perdarahan postpartum, PCOS, hipertiroid , pernah melakukan bedah atau karena penyakit pada payudara dan lainnya.

Tidak berarti mom dengan kondisi demikian akan gagal atau tidak akan mampu menyusui. Karena kondisi ini mom dapat menyusui sama halnya seperti mom lain. Namun mungkin memerlukan intervensi medis dan bantuan konselor laktasi agar mom dapat sukses menyusui.

Situs Medela mejabarkan, alasan mengapa supply ASI dapat rendah dikarenakan:

1. Kehilangan darah yang berlebihan (lebih dari 500 ml/17,6 fl oz) selama persalinan atau sisa-sisa plasenta dapat menunda keluarnya ASI (yang biasanya terjadi sekitar tiga hari setelah kelahiran).

2. Riwayat sindrom ovarium polikistik, diabetes, tiroid, atau gangguan hormonal lainnya. Ibu dengan kondisi ini terkadang mengalami suplai ASI yang rendah.

3. Kondisi medis langka hipoplasia mammae, di mana tidak ada cukup jaringan kelenjar penghasil susu di dalam payudara.

4. Operasi payudara sebelumnya atau trauma payudara.

Blog The Happiest Baby, menambahkan alasan penyebab supply ASI rendah dikarenakan :

1. Frekuensi dan durasi menyusui.

Tubuh memberi sinyal aliran susu setiap kali bayi menyusu dan menyesuaikan tingkat suplai susu berdasarkan berapa banyak yang dikonsumsi bayi secara teratur. Semakin sedikit mengosongkan, semakin sedikit yang akan di hasilkan.

2. Masalah kesehatan

Beberapa bayi baru lahir lahir dengan tantangan fisik atau perkembangan membuat bayi kesulitan pelekatan dan mengeluarkan ASI dari payudara ibu (seperti tongue tie).

Kesehatan ibu juga dapat memengaruhi suplai ASI (misalnya masalah tiroid atau hormonal, obat-obatan, merokok, pengekangan fisik, dll.).

Kemudian, situs Flo menulis alasan supply ASI rendah dikarenakan :

1. Mengambil kontrasepsi oral hormonal
2. Perlekatan puting yang buruk
3. Perdarahan postpartum
4. Fragmen plasenta yang tertinggal
5. Tidak memposisikan bayi dengan benar selama menyusui
6. Kondisi kronis yang dikelola dengan buruk, seperti diabetes, penyakit tiroid, dan sindrom ovarium polikistik
7. Operasi atau trauma pengecilan payudara sebelumnya
8. Minum obat-obatan tertentu saat menyusui, seperti antihistamin
9. Tongue tie pada bayi
10. Melengkapi dengan susu formula tanpa memompa atau menyusui langsung pada bayi

Lalu bagaimana kita bisa menilai bahwa supply ASI sedikit?

Ada banyak perilaku bayi baru lahir normal namun seringkali disalahartikan oleh ibu baru karena suplai ASI yang rendah.

Bayi rewel dan sering menyusui atau tidak mau lepas menyusui merupakan hal normal terjadi.

Hal normal selanjutnya, payudara lunak atau bayi menyusu lebih cepat. Keduanya terjadi karena suplai ASI sesuai dengan kebutuhan bayi.

Berikut adalah ciri atau tanda kurang ASI pada bayi :

1. Pertambahan berat badan yang buruk

Normal bila newborn kehilangan 5% hingga 7% dari berat lahir dalam beberapa hari pertama, beberapa bahkan kehilangan hingga 10%.

Namun, setelah itu mereka dapat mengejar 20 hingga 30 g (0,7 hingga 1 ons) per hari dan kembali ke berat lahir mereka pada hari ke 10.

Jika bayi kehilangan 10% atau lebih dari berat lahirnya, atau dia belum mulai menambah berat badan pada hari kelima hingga enam, segera cari saran medis.

2. Popok basah atau kotor yang tidak mencukupi

Jumlah buang air besar dan kecil yang dimiliki bayi per hari merupakan indikator yang baik untuk mengetahui apakah ia mendapatkan cukup ASI atau tidak.

Cari saran medis bila mom khawatir atau saat popok kotornya berkurang basah dan beratnya.

3. Bayi Dehidrasi

Pastikan asupan cairan bayi cukup. Tamda dehidrasi dapat terlihay jika bayi memiliki urin berwarna gelap, mulut kering atau penyakit kuning (kulit atau mata menguning).

Jangan ragu larikan ke fasilitas kesehatan apabila bayi lesu dan menolak menyusu.

Demam, diare dan muntah, atau kepanasan, dapat menyebabkan dehidrasi pada bayi. Bila terdapat gejala-gejala ini, segera dapatkan bantuan medis.

 

Asosiasi Kehamilan Amerika menjelaskan bahwa bayi mungkin meminta untuk disusui berkali-kali setiap hari. Hal ini membuat mom insecure dengan kapasitas ASI yang mom berikan.

Tidak perlu takut, karena bayi cenderung menyusu 8-12 kali per hari (24 jam) setelah suplai ASI penuh.

Ini mungkin tampak seperti tanda-tanda suplai ASI berkurang, tapi mungkin tidak ada hubungannya.

Asosiasi ini menjelaskan tanda alarm yang salah seperti :

1. Bayi rewel (hal ini biasa terjadi selain mendapatkan cukup ASI)
2. Bayi ingin sering menyusu (setiap 1,5 hingga 2 jam cukup umum untuk bayi yang disusui)
3. Payudara tidak mengeluarkan ASI atau tiba-tiba berhenti bocor (tidak ada hubungannya dengan suplai ASI)
3. Payudara terasa lebih lembut dari biasanya (ini cukup alami setelah pasokan penuh masuk)
4. Hasil perah mom sangat sedikit saat memompa setelah menyusui (bayi lebih efisien dalam mengekstraksi susu daripada pompa, dan jumlah sisa susu bukan indikasi yang baik dari suplai susu)
5. Bayi tiba-tiba meningkatkan frekuensi menyusuinya (kemungkinan akan sejalan dengan percepatan pertumbuhan atau growth spurt)

Cara meningkatkan Supply ASI

1. Istirahat yang cukup. Kurang tidur berdampak buruk pada produksi ASI.
2. Minum banyak air. Mengalami dehidrasi menghasilkan lebih sedikit susu.
3. Konsumsi makanan yan kaya akan air seperti sayuran dan buah-buahan.
4. Cobalah makan menu bergizi seimbang.
5. Saat menyusui secara eksklusif, mom membutuhkan tambahan 300-500 kalori per hari.
6. Menurunkan tingkat stres dapat membantu meningkatkan refleks let-downlebih lancar.
7. Mintalah pasangan, anggota keluarga, atau teman untuk membantu dan support hal-hal lain sampai suplai ASI lancar.
8. Hindari alkohol dan merokok. Studi menunjukkan bahkan satu bir atau segelas anggur dapat mengganggu refleks let-down dan suplai susu secara keseluruhan.
9. Berlatih mengekspresikan tangan/pijat payudara.
10. Berlatih memompa tenaga (memompa di antara sesi menyusui atau melanjutkan memompa setelah tetes susu terakhir dikeluarkan).
11. per sering skin to skin dengan bayi
12. Menyusui sesuai permintaan (atau lebih jika bayi tidak terlalu menuntut).
13n Tawarkan kedua payudara untuk setiap menyusui.
14. Beralih beberapa kali dari payudara ke payudara jika bayi lelah/tertidur terlalu cepat.
15. Pastikan frekuensi menyusui cukup (8-12 kali setiap 24 jam, minimal setiap 3 jam pada malam hari).
16. Periksa obat yang dikonsumsi. Beberapa antihistamin, dekongestan, diuretik, penurunan berat badan dan kontrasepsi yang mengandung estrogen dapat mengurangi suplai ASI. Bicaralah dengan dokter tentang pengobatan alternatif.
17. Rajin melakukan pengosongan baik dengan pompa ASI maupun menyusui langsung.
18. Disiplin memompa ASI saat bekerja diluar rumah.

Semoga lancar mom!

 

(Nyanya)

Foto: Verywell Family, The Australian, Healthline

Daun Kelor Untuk ASI Booster? Berpengaruh Enggak Sih? 


Siapa yang tidak mengenal daun kelor? Tanaman ini terdapat di belahan dunia manapun yang dimanfaatkan turun temurun karena khasiatnya.

Daun kelor atau yang disebut dalam situs KellyMom sebagai “pohon ajaib” atau moringa oleifera secara tradisional telah digunakan untuk melengkapi mineral yang diperlukan (besi, kalsium, kalium, seng) , vitamin (A, C, E, dan B kompleks), dan protein pada anak-anak, ibu hamil dan menyusui.

Kelor menjadi salah satu super food yang banyak direkomendasikan oleh ahli sebagai pelengkap gizi tinggi, mudah dan murah dikonsumsi.

Malunggay (moringa) adalah pohon yang tumbuh cepat dan tahan kekeringan yang berasal dari kaki bukit selatan Himalaya di barat laut India, dan dibudidayakan secara luas di daerah tropis dan subtropis di seluruh dunia. Hasil tumbuhan ini pada polong dan daun mudanya digunakan sebagai sayuran.

Kandungan nutrisi daun kelor meliputi:

Zat besi ditemukan 25x dari bayam

Potasium ditemukan 15x dari pisang

Kalsium ditemukan 15 kali dari susu

Vitamin C ditemukan 10x dari wortel

Protein ditemukan 9x dari yogurt

Vitamin C ditemukan 7x dari jeruk

 

Hasil riset di Filipina menunjukkan ibu menyusui yang mengonsumsi kelor setiap hari mengalami peningkatan yang signifikan dalam volume ASI dan penambahan berat badan bayi.

Jurnal kedokteran anak Filipina, ibu yang melahirkan secara prematur pada usia kehamilan 37 minggu atau kurang yang diberi kelor atau plasebo mulai 3 hari pascapersalinan.

Peserta riset memompa ASI perah pada jadwal yang sama dan dengan jenis pompa yang sama, tetapi ibu yang mengonsumsi kelor memiliki lebih banyak ASI secara signifikan pada 4 dan 5 hari pascapersalinan.

Para peneliti studi menyimpulkan: “Daun kelor meningkatkan produksi susu pada hari ke-4 hingga ke-5 pascapersalinan di antara ibu yang melahirkan bayi prematur.”

Studi lain, yang dipresentasikan di American Academy of Pediatrics Section on Breastfeeding pada tahun 2002, dan dirujuk di bagian Lactmed tentang kelor, juga menemukan konsumsi kelor secara positif meningkatkan produksi ASI.

Studi ini melihat efek konsumsi kelor di antara ibu dari bayi prematur berusia 37 minggu atau kurang. Para ibu ini diberi plasebo, kelor, atau obat domperidone atau metoclopramide, dengan instruksi untuk memompa.

Pada 7 dan 14 hari pascapersalinan, ibu yang mengonsumsi kelor, domperidone, atau metoklopramid mengalami peningkatan suplai ASI, sedangkan ibu yang mengonsumsi plasebo tidak.

Manfaat lain daun kelor 

1. Jumlah zat besi yang cukup dalam tubuh dapat membantu ibu baru mengatasi kelelahan dan kelelahan. 

Saat bersalin perempuan kehilangan banyak darah selama persalinan. Karenanya, konsumsi kelor dapat membantu mengisi kembali darah yang hilang dari tubuh ibu baru.

2. Mengkonsumsi daun kelor dapat membantu mengatasi nyeri persalinan. Sifat anti-inflamasi dan antibakteri dapat membantu menghilangkan kelesuan rahim setelah melahirkan.

Dengan ini, ibu dapat mencegah masalah rahim maupun infeksi kandung kemih setelah melahirkan.

3. Studi Senegal mencatat bahwa penggunaan malunggay postpartum meningkatkan asupan vitamin A ibu dan juga meningkatkan kandungan vitamin A ASI selama setidaknya enam bulan.

4. Situs Motherlove menambahkan, belum ditemukan kontraindikasi yang diketahui untuk konsumsi kelor saat menyusui. Menurut Lactnet, sebuah penelitian kecil tidak menemukan efek buruk dari mengkonsumsi kelor pada ibu menyusui.

Namun tetap disarankan untuk tidak konsumsi batas berlebih setiap harinya.

 

 

(Nyanya)

Foto : First Cry Parenting, USA Today, flab fix