Gerakan Tutup Mulut atau istilah kerennya, GTM, kerap jadi perbincangan yang tidak ada habisnya bagi ibu-ibu yang memiliki bayi dan balita. Hal ini ditakutkan dapat mempengaruhi tumbuh kembang bayi terutama pada asupan nutrisinya. Langkah apa yang perlu dilakukan saat GTM? Kita kupas bareng yuk!
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Unit Kerja Koordinasi (UKK) Nutrisi dan Penyakit Metabolik Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) pada tahun 2012, penyebab utama masalah makan pada anak adalah inappropriate feeding practice.
Lembaga tersebut berhasil melakukan mengidentifikasi secara komprehensif pada praktik pemberian makanan yang tidak benar inappropriate feeding practices pada bayi dan batita di Indonesia.
Dengan adanya kesalahan pada praktik memberikan makan pada bayi dan balita, nutrisi yang diterima dapat terhambat pada anak. Hal ini tentu saja berbahaya dikarenakan dapat menyebabkan stunting atau gagal tumbuh.
Feeding rules apa sih?
Feeding rules adalah aturan dasar pemberian makan yang benar pada anak.
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyatakan cara mencegah anak susah makan atau GTM yaitu dengan melatih feeding rules pada anak.
Kebanyakan tradisi orangtua atau pengasuh cenderung memaksakan agar anak menghabiskan isi piringnya. Mindset yang tertanam adalah apapun caranya isi piring harus dihabiskan tanpa melihat kesesuaian porsi dan keadaan anak.
Cara-cara membujuk, memaksa atau mencekoki dan menawarkan banyak hal saat makan sangat mempengaruhi dan menganggu konsentrasi anak saat makan.
Terlebih bila orangtua memaksakan sampai memarahi, membiarkan bermain gadget atau menonton saat makan, mengajak makan diluar saat bermain atau berlari-lari dengan temannya, menawarkan makanan sebagai hadiah dan lain-lainnya.
Dan moms inilah yang kerap kali menjadi bumerang nantinya.
Sesuai dengan teori Bernard-Bonnin dalam jurnal Canadian Family Physician, praktik feeding rules mencakup 3 hal ini, yaitu:
Jadwal
– Jadwal makanan utama dan makanan selingan (snack) yang teratur
– Pemberian makan sebaiknya tidak >30 menit
– Jangan menawarkan camilan yang lain saat makan kecuali minum.
Lingkungan
– Lingkungan yang menyenangkan (tidak boleh ada paksaan untuk makan)
– Siapkan serbet untuk alas makan agar tidak berantakan
– Tidak ada distraksi (mainan, televisi, perangkat permainan elektronik) saat makan
– Jangan memberikan makanan sebagai hadiah.
Prosedur
– Berikan makanan dalam porsi kecil
– Berikan makanan utama dulu, baru diakhiri dengan minum
– Dorong anak untuk makan sendiri
– Bila anak menunjukkan tanda tidak mau makan (mengatupkan mulut, memalingkan kepala, menangis), tawarkan kembali makanan secara netral, yaitu tanpa membujuk ataupun memaksa
– Bila setelah 10-15 menit anak tetap tidak mau makan, akhiri proses makan
– Hanya boleh membersihkan mulut anak jika makan sudah selesai.
Agar penerapan metode ini berjalan dengan baik, kita dapat menggunakan jadwal makan yang direkomendasikan oleh Kementrian Kesehatan Republik Indonesia:
– 06.00-07.00: ASI sebanyak yang diinginkan bayi.
– 09.00-10.00: Puree buah, sebanyak 2-3 sendok makan.
– 12.00-12.30: ASI, sebanyak yang diinginkan bayi.
– 14.00-15.00: Puree buah, sebanyak 2-3 sendok makan.
– 17.30-18.00: ASI, sebanyak yang diinginkan bayi.
– 20.00-21.00: ASI, sebanyak yang diinginkan bayi.
Karena jadwal makan bayi bersifat personal, moms bisa mencari jadwal tepat sesuai dengan kenyamanan bayi.
Moms dapat bereksprerimen untuk menemukan waktu yang paling cocok untuk Si Kecil.
Metode 2-30-2 adalah salah satu konsep feeding rules yang paling banyak direkomendasikan oleh ahli.
Metode ini merupakan cara penjadwalan makan yang bertujuan untuk mengenalkan konsep lapar dan kenyang.
Penasaran caranya? Simak satu ini ya Moms!
1. 2 jam sebelum jam makan
Sebaiknya tidak mengkonsumsi apapun baik ASI, susu formula, Snack atau makanan bayi lainnya.
Boleh saja Moms memberikan air putih bila bayi haus, tapi tidak dalam jumlah banyak.
2. Maksimal durasi makan 30 menit
Saat memberikan si kecil makanan, usahakan agar si kecil menghabiskan makanannya dalam 30 menit.
Kalau anak terlihat rewel atau menolak dan menangis, baiknya hentikan makan walau makanan belum atau tidak habis sama sekali.
3. 2 jam setelah jam makan
Melakukan hal yang sama dengan dua jam sebelum makan, yaitu tidak menyusui dan makan.
Air putih bisa diberikan pada anak dengan jumlah sedikit.
Dengan mengenal konsep lapar pada feeding rules berdurasi 2.30.2, anak akan mudah memahami kebutuhan memenuhi perutnya dengan makanan.
Saat itulah anak akan tertarik saat melihat makanan dan membuka mulutnya.
(Nyanya)
Foto : Google