Bekerja dan menjadi seorang ibu adalah sebuah fase baru dalam kehidupan saya, berbekal dengan pengalaman teman sekantor dan buka-bukagoogle serta media-media tentang per-ASI-an, ahirnya saya memutuskan untuk bekerja dan tetap memberikan haknya Rafa (anak pertama saya yang sekarang usianya 15m+) untuk memberikan ASI Exlusive hingga 2 tahun.
Cuti melahirkan sudah hampir habis H-7, dalam hati bercampur aduk panik sudah pasti, bingung juga jangan ditanya lagi. Mulailah saya mengenalkan beberapa media minum ASIP untuk rafa, mulai dari sendok, dot, soft cup feeder medela. ahirnya rafa mau dengan menggunakan dot. Mengenalkan media H-7 its so late mom… (usahakan H-30 biarkan yang memeberikan ASIP yang nantinya akan mengasuh anak ketika kita bekerja)
Pasca melahirkan memang saya rajin pompa, jadi pas H-7 saya sudah ada stok sekitar 150 botol @100ml.. tapi ternyata rafa sama sekali tidak mau minum ASIP beku, dia maunya yang fresh. Bingung,sedih, panik rasanya tapi suami tetap optimis kalau saya bisa kejar tayang untuk memberikan ASI pada Rafa.
Tibalah saatnya 1 februari 2016, pertama saya masuk kerja… pompa dikantor 2 jam sekali, setiap pompa saya selalu melihat foto rafa, istilahnya buat booster ASI, Alhamdulillah sehari pulang selalu bawa oleh-oleh 600ml ASI.
Masalah Asi kejar tayang terselesaikan, ternyata rafa bingung puting laten (hisapan melemah), kami mendatangi RS untuk konsultasi hal ini, ahirnya dokter menyarankan untuk tidak menggunakan dot, baiklah rafa saya ajarin minum pakai gelas langsung, dan ahirnya dia lebih memilih gelas dari pada dot, perlahan hisapannya semakin menguat seperti sedia kala.
Dan saat ini rafa sudah 15m+ dan Alhamdulillah masih ASI, sehat, tumbuh sesuai dengan usianya dan itu merupakan sesuatu yang sangat luar biasa bagi saya.
Memiliki buah hati adalah suatu anugerah, menyusui adalah sebuah moment terindah bagi ibu dan anak. Oh ya 1 lagi saya juga punya anak sepersusuan 1 lagi yang seusia Rafa. Well mom, nothing is imposible… working mom tetap bisa memberikan yang terbaik dari yang baik untuk buah hati kita.
Kisah inspiratif oleh :
Bunda Siti Zuliatin