Pengalamanku Mengatasi Nursing Strike

Pengalamanku Mengatasi Nursing Strike

Salah satu tantangan menyusui berhasil ditaklukkan..!!

Jadi akhir Februari – awal Maret kemarin Adek Sean (3,5 bulan) mengalami Nursing Strike selama 10 hari dan pemulihan selama 4 hari. Nursing Strike itu Bayi Menolak Menyusu. Sedih dan pedih banget anak tidak mau menyusu langsung, Perasaannya hampir sama ketika mengalami baby blues pas awal kelahiran Bang Steven dulu. Tiap ditawarin nenen ditolak, anaknya berontak sambil nangis, kalaupun mau melekat & menghisap cuman beberapa detik trus lepas-lepas.Saya awalnya mencoba untuk menangani sendiri tantangan ini dirumah. Yak ini tantangan buat saya, bukan masalah.

Selama seminggu pertama semenjak Nursing Strike, Adek Sean masih mau nenen tapi pas ngantuk aja dan agak dipaksa utk mau nenen, dipantau tanda-tanda kecukupan ASI masih tercukupi yakni BAK (Buang Air Kecil) minimal 6x sehari.4 hari berikutnya lha kok makin parah, dinenenin lepas-lepas, berontak sambil nangis, akhirnya sayatop-up pakai ASIP dengan media sendok & pipet karenasaya takut Adek Sean dehidrasi dan saya pantau BAK nya masih belum 6x.

Hari ke 11 semenjak Nursing Strike saya panggil Konselor Laktasi dari Group Exclusive Pumping Mama Indonesia untuk home visit. Hari ke 12 semenjak Nursing Strike saya ke Dokter Laktasi di RS Meilia, akhirnya kami dirujuk ke RS Kemang Medical Care, krn disana ada penanganan khusus untuk bayi nursing strike dan masalah menyusui lainnya.Di Jakarta, RS yg punya fasilitas penanganan Nursing Strike& permasalahan menyusui lainnya setau saya hanya ada 2 yakni RS Kemang Medical Care & RS Puri Cinere.

Penyebab Utamanya adalah Adek Sean bingung puting. Adek Sean dicobain Eyang Uti minum ASI Perah (ASIP) pake Dot selama 2 hari, 2 Penyebab Lain :

  1. Mulut adek Sean jamuran. Jamur saya mengira bersumber dari pipet yang tidak steril saat menyuapi ASIP.
  2. Adek Sean masih batuk pilek, masih ada lendirnya. Hidung mampet lah istilahnya kan jadimalas nyusu kan ya. Oleh karena itu di uap/ di nebu.

Penanganan selama di KMC :

  1. Selama 4 hari selama hampir 24 jam non stop saya dan Adek Sean selalu skin to skin. Skin to Skin (Kontak Kulit) dapat mengembalikan bonding ibu & anak & membangkitkan kembali insting alamiah bayi untuk menyusu.
  2. Menyusui ketika bayi dalam kondisi tenang (lampu diredupin, suara TV dikecilkan, Bang Steven diminta keluar kamar dulu) dan menyusui ketika setengah mengantuk. Kalau pas Adek Sean ngamuk, berontak, menolak menyusu gak dipaksa karena bisa menimbulkan trauma
  3. Dalam sehari, Dokter Anak visit 1x. Dokter Laktasi visit 4 kali. Suster bisa berkali kali dipanggil untuk dimintai bantuan. Mereka semua banyak membantu gimana caranya Adek Sean mau menyusu lagi.
  4. Stimulasi agar mau menyusui dengan Suplementer & SNS (Suplementer Nursing System)
  5. Suasana harus tenang, kondisi ibu harus rileks, sabar, yakin dan percaya bahwa anak bisa kembali menyusu. Kunci utamanya ada pada Sang Ibu.

Proses pemulihan dari nursing strike ini menurut saya lebih susah (banget) daripada mengajari Adek Sean belajar nyusu ketika baru lahir dulu. Sungguh, penuh drama & perjuangan. Menguras air mata. Hampir gagal. Setiap mau mencoba nenenin itu bagaikan nightmare. Hampir pesimis, ada yg pernah bilang : itu stok ASIP kan banyak, Sean dikasih itu aja pakai Dot, diajarin pake dot lagi kan lebih mudah, daripada mengeluh terus ga bisa nyusuin. Puji Tuhan setelah berproses 4 hari di KMC, Adek Sean kembali familiar lagi sama “gentong” Bundanya.. Hore! Legaaanya luar biasa, Bersyukur tiada tara, Nangis harus ketika anak mau menyusu dengan maksimal.

Jadi untuk ibu-ibu muda :

  1. Sebisa mungkin hindari Dot dan empeng krn beresiko menyebabkan bingung puting. (Tapi bagi sebagian anak, penggunaan dot tidak menjadi masalah, ia tetap kenal gentong emaknya)
  2. Kalau bayi mau disuapin ASIP bisa dengan media cup feeder, gelas sloki, pipet, sendot, sendok botol / softcup feeder. Dan yg menyuapi harus orang lain bukan Ibunya.
  3. Bagi yg sedang berjuang pemulihan bingung puting, nursing strike kuncinya Sang Ibu harus SABAR dan YAKIN. Sabar karena proses pemulihannya memakan waktu dan harus yakin-percaya diri bahwa anak akan kembali familiar dengan gentongnya. Harus Gigih!
  4. Dalam proses pemulihan ini, Skin to Skin memegang peranan penting. Skin to Skin 24 jam non stop kecuali pas mandi dan ke toilet aja dilepas. Tidur ya tetap skin to skin, posisi bed rada ditegakkan.

Salam Nenen Semuanya mak.

Kisah inspiratif oleh :
Bunda Rudanti Widianusita

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *