My Beautiful Journey, Eping

My Beautiful Journey, Eping

Semua wanita pastinya mau dan sangat berharap bisa merasakan fitrah menyusui secara langsung.Namun karena overactive LDR (OALD) yang bikin baby ocean tersedak, alhasil dia gak nyusu dengan benar yang ada malah nangis kejer. 1 sampai 3 hari saya paksa direct brestfeeding, skin to skin dan hasilnya… GAGAL

Hari ke-7 adalah pertama baby ocean medical check up pasca dilahirkan, hasilnya… didiagnosa jaundice. Akhirnya membawa baby ocean di observasi sama dokter spesialis anak rumah sakit terkemuka di Jakarta, saya merasa beruntung, sang dokter sangat konvensional, dari hasil laboratorium, tingkat bilirubinnya 12.7 masih dianggap normal, beliau bilang ini anak banyak jemur dan kasih asi yang banyak, bangunin 2 jam sekali biarpun ini anak tidur.

Saya bertengkar hebat dengan suami.

Hari ke-14 itulah anak saya baru mulai minum ASI yang diperah, pake dot, udah gak nyoba cup feeder atau spoon atau apalah. Yang saya paham adalah anak saya harus segera minum asi. Disinilah saya menyatakan kesiapan saya untuk menjadi EPING.

Saya semakin giat pumping dengan dasar supply by demand. Alhamdulillah Allah limpahkan berkat ASI saya ngucur deras. Pertama pumping saya bisa 70 ml. Rasa iri tetap ada ya biar gimanapun saya mau ngerasain bisa direct breastfeeding. RELAKTASI dicoba, hasilnya GAGAL juga.

Surfing ke dunia maya untuk makin menambah pengetahuan saya mengenai pumping. Mulai searching breastpump yang mumpuni karena sebagai eping saya harus kasih anak saya sesuai perhitungan 2 jam sekali artinya saya harus 12 kali pumpig sehari. Gak gampang loh, capek, ngantuk semuanya lah, gak tau ya kalua tubuh ini bukan Tuhan yang ciptain pasti mur-nya udah pada copot.

Keputusan sebagai EPING membuat saya kebal kuping, beli dot dengan nipple yang standard sampai yang diklaim menyerupai puting (natural feels), botol kaca asip, apron, thermal bag, booster asi, ini listing belanjaan saya, semua online, gak mungkin kesana kesini dengan jadwal pumping saya yang GILA!.

Menjelang bulan ke-4 saya rencana beli chest freezer yang 100 liter, baru pake seminggu ternyata udah gak muat lagi buat nyetok asip, ok, ganti lagi ke chest freezer 250 liter dan karena ngeliat spacenya lowong jadi makin semangat buat ngisi full freezer ini supaya ocean bisa menuju ASI EKSLUSIF walaupun diperah. Dua minggu setelah keputusan saya beli chest freezer istri om saya melahirkan, sayangnya dia belum diberkati asi yang melimpah, om saya call minta asi buat support nyusu si bayinya, awalnya bingung, khawatir jadi masalah kan di kemudian hari, dengan hasil diskusi dengan suami, baby salman akhirnya resmi jadi my suckling baby.

Sebulan lagi baby ocean heading to ASI EKSLUSIF dan rasanya gak arif ya kalau saya saving sendiri ini ASIP lagian juga lebih bagus kalau baby ocean selalu dapat yang fresh. Saya diskusi dengan suami untuk buka program donasi, suami setuju aja sih, Yeay…sekarang saya punya 7 bayi yang bisa minum asi meskipun diperah. Rasa bahagianya luar biasa.

Akhirnya saya meyakini, baik menurut kita belum tentu baik bagi Allah. Kita punya rencana mau breastfeeding tapi Allah punya kehendak lain. Hikmahnya mungkin ini rejeki bayi-bayi lain merasakan ASI, jalannya ya melalui perjalanan saya menjadi EPING.

Kisah inspiratif oleh :
Bunda Lies Damayanti

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *