Muncul Garis Dua di Testpack Disaat Berjuang Menyusui Eksklusif

Muncul Garis Dua di Testpack Disaat Berjuang Menyusui Eksklusif

Ssaat memasuki masa menyusui, para ibu sering sekali lupa akan masa subur nya. Sehingga sering kali kita temui kasus belum mendapatkan menstruasi. Di masa menyusui memang banyak sekali para ibu yang belum menstruasi bukan karena sudah menggunakan KB melainkan dari proses menyusui nya tersebut sehingga proses tersebut dinamakan KB Alami.

Mari kita bahas seputar KB selama proses menyusui berlangsung.. dan kb apakah yang aman untuk menyusui? Disini akan kami bahas mulai dari KB MAL dan KB yang aman untuk ibu menyusui. Mencegah kehamilan bisa dilakukan dengan alat kontrasepsi seperti pil KB, KB suntik, implan dan KB spiral. Namun ternyata ada metode kontrasepsi tanpa alat yang bisa mencegah kehamilan yaitu dengan KB alami.

KB alami bisa dijadikan opsi untuk mereka yang tidak mau tubuhnya dimasuki benda asing, tidak cocok menggunakan alat kontrasepsi atau takut dengan efek sampingnya.

Ada 3 cara untuk bisa mencegah kehamilan dengan KB alami :

  1. Tidak berhubungan seksual di masa ovulasi (masa subur)
  2. Memberikan ASI eksklusif
  3. Mengeluarkan penis sebelum ejakulasi

Selanjutnya kita akan membahas tentang KB MAL  atau disebut dengan metode amenore laktasi atau lactational amenorrhea method (LAM). Metode MAL adalah metode kontrasepsi sementara yang mengandalkan pemberian ASI secara eksklusif, artinya hanya memberikan ASI saja tanpa tambahan makanan dan minuman lainnya. Bisa juga disebut dengan istilah metode keluarga berencana alami (KBA) atau natural planning, apabila tidak di kombinasikan dengan metode kontrasepsi lainnya.. Meskipun penelitian telah membuktikan bahwa menyusui dapat menekan kesuburan, namun banyak ibu hamil ketika menyusui. Oleh karena itu metode ini harus didampingi oleh metode kontrasepsi lainnya seperti metode barier (kondom, diafragma, spermisida), kontrasepsi hormonal (pil kb, suntik, IUD, implan).

Metode MAL dapat dipakai sebagai kontrasepsi, apabila :

  1. Menyusui secara penuh (full breast feeding), dengan efektifitas menyusui lebih dari 8x sehari
  2. Belum mendapat haid
  3. Umur bayi kurang dari 6 bulan

Adapun cara kerja metode MAL ini yaitu : Menunda atau menekan terjadinya ovulasi. Pada saat laktasi/menyusui hormon yang paling banyak berperan adalah prolaktin dan oksitosin. Semakin sering menyusui maka kadar prolaktin semakin meningkat dan hormon gonadotrophin melepaskan hormon penghambat (inhibitor). Hormon penghambat akan mengurangi kadar estrogen, sehingga terjadi ovulasi.

Efektifitas metode MAL

Efektifitas MAL ini sangat tinggi sekitar 98% apabila digunakan secara benar dan memenuhi persyaratan sebagai berikut

  1. Digunakan selama 6 bulan
  2. Belum mendapat haid pasca melahirkan
  3. Menyusui secara eksklusif

Manfaat metode MAL

  1. Efektifitas tinggi 98% apabila digunakan selama 6 bulan pertama setelah melahirkan, belum mendapat haid dan menyusui eksklusif
  2. Dapat segera dimulai setelah melahirkan
  3. Tidak memerlukan prosedur khusus, alat maupun obat
  4. Tidak perlu pengawasan medis
  5. Tidak mengganggu saat berhubungan
  6. Mudah digunakan
  7. Hemat
  8. Tidak menimbulkan efek samping
  9. Tidak bertentangan dengan agama dan budaya

Manfaat dari segi bayi

  1. Mendapatkan kekebalan pasif
  2. Peningkatan gizi

  3. Mengurangi resiko penyakit
  4. Terhindar dari paparan terhadap kontaminasi air yang kurang bersih

Manfaat dari segi ibu

  1. Mengurangi perdarahan pasca melahirkan
  2. Membantu proses involusi uteri (pemulihan rahim kembali normal)
  3. Mengurangi reikso anemia
  4. Meningkatkan hubungan psikologi antara ibu dan bayi

Alat kontrasepsi untuk ibu menyusui tentu harus berfungsi untuk mencegah kehamilan, namun tidak boleh mempengaruhi produksi ASI. Beberapa alat kontrasepsi pada beberapa orang memang akan berpengaruh pada produksi ASI, dan akhirnya takut untuk menggunakan alat kontrasepsi untuk program KB yang akan digunakannya.

Alat kontrasepsi untuk Ibu menyusui sebaiknya sudah dipikirkan sebelum ibu melahirkan, sehingga setelah akhir masa nifas Ibu menyusui sudah mempuyai pilihan metode KB yang akan digunakan. Pilihan pertama tentu adalah metode KB non hormonal, yaitu kondom, diafragma untuk wanita, IUD,, spermisida dan sterilisasi.

Semua pilihan metode kontrasepsi  yang bisa digunakan oleh ibu hamil, baik dalam bentuk suntik, implan, minum pil atau IUD, prinsipnya adalah harus yang hanya mengandung progestin. Ini karena kontrasepsi yang yang hanya mengandung progestin aman digunakan selama sedang masa menyusui. Sebaliknya, kontrasepsi dengan kombinasi progesteron-estrogen bukan;ah pilihan yang baik bagi Ibu menyusui, terutama dalam 6 bulan pertama, karena dapat menghambat produksi ASI.

Dibawah ini beberapa pilihan metode kontrasepsi untuk Ibu menyusui

  1. Pil KB Progestin

Konsekuensinya adalah jika terlambat minum, misalnya 3 jam dari jadwal minum atau satu hari terlewat, makan harus meminum pil sekaligus dengan yang terlupakan jam atau hari itu.

  1. Suntik KB progestin

Konsekuensinya adalah bila berhenti dari metode ini, mungkin tidak dapat segera melakukan program hamil karena mungkin tidak suburselama setahun atau lebih.

  1. Implan Hormonal

Konsekuensinya adalah dapat mengalami siklus haid tidak lancar atau flek, maupun perdarahan selama beberapa hari dalam sebulan.

  1. IUD (spiral)

Konsekuensinya adalah perlu mengontrol kondisi iud ke dokter 1-3 bulan setelah pemasangan untuk memastikan bahwa IUD masih ditempatnya. Selain itu, sebagian besarpengguna cenderung mengalami haid yang lebih sedikit atau berhenti sama sekali.

www.hamilbayi.com-kbterbaik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *